tag:blogger.com,1999:blog-54360420859515078522024-02-18T23:31:58.771-08:00Muslimah GombongKedamaian dan Kebahagiaan Hati ini hanyalah milikNya, Tiada Hentinya aku merindukannyaUzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.comBlogger115125tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-23506773209276751392011-12-19T21:28:00.000-08:002011-12-19T21:28:47.533-08:00Cinta dan kasih sayang ibu terhadap putri nya<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/cinta-dan-kasih-sayang-ibu-terhadap.html"><br />
</a> </h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img height="292" src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/ibu3.jpg" width="320" /></div><br />
<br />
Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<div style="text-align: center;"><img src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/1z1h5xw.jpg" /></div><br />
<br />
Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telahelahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love – Kasih.<br />
<br />
Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.<br />
<br />
Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img src="http://frisformasi.files.wordpress.com/2009/04/ibu-nangis.jpg?w=320&h=380" /></div><br />
<br />
Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang tahun baru. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah tahun baru untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.<br />
<a name='more'></a><br />
Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.<br />
<br />
Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahannya saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang , sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. </div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/ibu.jpg" /></div><br />
<br />
Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.<br />
<br />
Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.<br />
<br />
Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.<br />
<br />
Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.<br />
<br />
Pada tahun lampau beberapa hari sebelum tahun baru, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.<br />
<br />
Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/kasih-ibu.jpg" /></div><br />
<br />
Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: “Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!”<br />
<br />
“Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah tahun baru untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!” kata wanita tua itu.<br />
<br />
“Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!” ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.<br />
<br />
Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya “Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!”<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img src="http://i684.photobucket.com/albums/vv210/mesinkasir/ibu-dan-anak2.jpg" /></div><br />
<br />
Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.<br />
<br />
Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja “Mother’s Day” sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.<br />
<br />
<br />
Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah. Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?<br />
<br />
Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.<br />
<br />
<blockquote><i>When Mother prayed, she found sweet rest,<br />
When Mother prayed, her soul was blest;<br />
Her heart and mind on God were stayed,<br />
And God was there when Mother prayed!<br />
Our thanks, O God, for mothers<br />
Who show, by word and deed,<br />
Commitment to Thy will and plan<br />
And Thy commandments heed.<br />
A thousand men may build a city,<br />
but it takes a mother to make a home.<br />
No man is poor who has had a godly mother!</i></blockquote><br />
<br />
<br />
Siapapun Kita semua yang ada di dunia sekarang. baik itu seorang pelajar atau pejabat, baik seorang jendral maupun kopral, baik seorang mahasiswa ataupun taruna, baik itu seorang penjahat ataupun pelacur, baik itu seorang koruptor atau pun director, baik seorang menteri ataupun seorang peragawati. Kita semua terlahir dari rahim ibu, ibu yang dengan tulus ikhlas mengandung merawat dan membesarkan kita hingga sekarang kita menjadi seperti ini. Coba saja kalo ibu kita tidak ikhlas mungkin kita sudah di aborsi. </div><div style="text-align: justify;">Ketika kecil kita sakit beliau merawat kita, ketika kita belum bisa berjalan, beliau menuntun kita, ketika kata belum terucap beliau membimbing kita. Siapapun ibu kita entah renta atau masih muda, entah masih bersama kita ataupun sudah tiada, mari kita ucapkan terima kasih pada beliau, mari kita kasihi beliau sebagaimana kita dulu beliau kasihi, Ya Tuhanku berikanlah tempat teramat istimewa bagi ibuku tersayang.</div><div style="text-align: justify;">untuk mu ibu tercinta..<br />
<br />
<div style="text-align: right;">ruang hati.com </div></div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-79385129543656393302011-12-19T21:22:00.001-08:002011-12-19T21:22:25.792-08:00Adilkah orang miskin di larang sakit<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/adilkah-orang-miskin-di-larang-sakit.html"><br />
</a> </h3><div class="post-header"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/adilkah-orang-miskin-di-larang-sakit.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="http://kontakmediainfo.blogdetik.com/files/2011/02/spoiler-for-gambar-orang-miskin-masih-mayoritas.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Sehat adalah salah satu nikmat yang diberikan Allah kepada makhlukNya. Kesehatan adalah keadaan sejahteradan badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Karena itu menjaga kesehatan sangatlah penting bagi kita agar dapat melakukan aktivitas secara normal. Namun bagaimana kalau sakit?Sudah menjadi wacana umum bahwa biaya kesehatan di Indonesia tidak bisa dibilang murah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Obat-obatan dan peralatan medis yang kebanyakan dari mancanegara semakin membuat harga obat dan perawatan rumahsakit semakin membumbung tinggi. <br />
<br />
Besarnya jumlah fakir miskin memperngaruhi nilai belikesehatan bagi masyarakat. Jumlah yang tidak sedikit perkerjaan pemerintah menanggulangi permasalahan kesehatan untuk warga tidak mampu di Indonesia ini Kurangnya tingkat kesadaran dan faktor pengetahuan akan kesehatan menjadikanmasyarakat sering kecil seoleh dekat dengan lingkungan yang kurang sehat. Akibatnya dari itu semuanya sungguh sangat memilukan. Banyak kisah yang menggambarkan betapa mahalnya kesehatan di negeri ini.</div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><b><i>Berikut adalah kisah memilukan yangsaya ambil dari Kick Andy;</i></b></div><div style="text-align: center;"><b><i><br />
</i></b></div>Cerita pilu datang dari Medan.Krispinaldi dan Roida Panjaitan harus kehilangan dua anak yang dicintainya.Kisah bermula ketika kedua anaknya dirawat di sebuah rumah sakit dekatkediamannya karena terserang demam berdarah dengue. Setelah dirawat beberapahari anak pertama, Daniel tidak tertolong jiwanya.<br />
“Ketika anak saya meninggal dunia,hati saya hancur, dan saya berusaha sekuat tenaga menyelamatkan nyawa Rebecca,”ujar Roida sambil menangis. Dan, ternyata setelah dirawat selama 19 hari kondisi Rebecca tak kunjung ada kemajuan. </div><div style="text-align: justify;">Maka Roida dan suaminya, Krispinaldi berupaya memindahkan perawatan anakknya, Rebecca ke rumah sakit lain. Namun,usahanya itu tidak berjalan mulus, karena pihak rumah sakit minta agar mereka harus membayar biaya perawatan terlebih dulu. Ketika mereka sedang mengusahakanbiaya perawatan itu, nyawa Rebecca meregang dan meninggal dunia menyusul kakaknya Daniel. Krispinaldi dan Roida yang ekonomi pas-pasan itu pun kembali harus menelan pil yg sangat pahit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Pengalaman pahit dengan rumahsakit juga dialami pasangan Erwin Lubis dan istrinya Endriyana. Ketika bayiyang merupakan putra ketiga mereka lahir ternyata tidak sempurna yaitu tidakmempunyai dinding perut. Akibatnya, bayi yang diberi nama Rizki itu perutnyamakin membesar. Mereka pun dengan sekuat tenaga membawa anaknya untukmendapatkan perawatan. Namun, sejumlah rumah sakit di daerah Tangerang menolak dengan berbagai alasan seperti, kamar penuh, alat medis yang terbatas dan rumah sakit yang sedang direnovasi. Di tengah keputus-asaan itulah ada seorang wartawan yang peduli dan memberitakannya. </div><div style="text-align: justify;">Erwin Lubis yang pedagang kelontongitu pun mendapat pertolongan dari dinas kesehatan setempat. Namun, lagi-lagikarena terlambat mendapat perawatan, nyawa Rizki tidak tertolong. “Ya, sayasangat sedih, mengapa saya sebagai ayah tidak berdaya menolong anak saya,”ungkap Erwin Lubis sambil menangis tersedu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Pengalaman memilukan juga dialami Siti Jaenab warga Cikupa, Tangerang, Banten. Kisah bermula ketika ia merasa perutnya mulas dan sedang di kamar mandi. Tak disangka-sangka ketika ia sedangbuang hajat, ternyata ia melahirkan tiga bayi prematur di kamar mandi. “Bahkan satu anak diantaranya kepalanya membentur lantai kamar madi,”ujar Jainab.Bersama kakak iparnya, Ismail ia membawa anaknya ke rumah sakit terdekat.Jainab yang hanya pegawai buruh pabrik itu mengalami kesulitan ketika membawaanaknya ke rumah sakit. Sebagaian besar rumah sakit mensyaratkan pasien harus menyetor uang muka terlebih dahulu sebagai jaminan. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Setela<a name='more'></a>h melalui perjalanan berlikuakhirnya ia berhasil menemukan rumah sakit yang tidak mensyaratkan membayaruang muka terlebih dahulu.Namun di rumah sakit ini peralatannya tidak lengkap,karena hanya mempunyai dua inkubator, atau pemanas bayi. Dengan terpaksa iamembawa satu anaknya yang tidak kebagian inkubator di rumah sakit pulang kerumah. Ia pun membuat inkubator buatan dengan memasang bohlam lampu listrik.“Saya terinspirasi membuat inkubator buatan itu ketika melihat peternakan ayam.”kata Jainab memberi alasan. Namun, karena semua serba terbatas, bayi yang ia bawa pulang itu akhirnya meninggal dunia.</div><br />
Hal ini adalah PR bagisemuanya. Tidak hanya pemerintah dan peranan LSM untuk membantu masyarkatkurang mampu agar memberikan perhatian yang lebih serius saja. Nanun kesadaranmasyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat juga penting. Kualitas penduduk tergantung dari nilai tingkat kesehatan masyarakat sendiri, janganlah sampai ada ucapan “Orang Miskin Dilarang Sakit”Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-27377907067161374712011-12-19T21:19:00.000-08:002011-12-19T21:19:58.268-08:00Kisah Seorang Ibu penjual Tempe<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrWi-tFK95RdOuM6Ewez1mlutGJnX_KlwSvAxURE8fRmUGo_-471Vsbs1T7lCPLEOr3caer_uYHzv2ooxqN4bC9tfYL8F0dRiRzOJOuXpn1QAZ2sTPvbkgTAxLYjqWcHmvKaqZM_Cz6WAX/s1600/hhhhhhhhhhhh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrWi-tFK95RdOuM6Ewez1mlutGJnX_KlwSvAxURE8fRmUGo_-471Vsbs1T7lCPLEOr3caer_uYHzv2ooxqN4bC9tfYL8F0dRiRzOJOuXpn1QAZ2sTPvbkgTAxLYjqWcHmvKaqZM_Cz6WAX/s1600/hhhhhhhhhhhh.jpg" /></a></div><br />
Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. "Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. .." demikian dia selalu memaknai hidupnya. Suatu pagi, setelah shalat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atasmeja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang kedelai, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian.<br />
<br />
Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.<br />
<br />
Di tengah putus asa, terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku..." Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya.<br />
<br />
Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi.<br />
<br />
Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku, kabulkan doaku..."<br />
<br />
Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe. Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi. Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai tersebut. "Keajaiban Tuhan akan datang... pasti," yakinnya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "tangan" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.<br />
<br />
Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu. "Pasti sekarang telah jadi tempe!" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi.<br />
<br />
Kecewa, airmata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.<br />
<br />
Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku, batinnya.<br />
<br />
Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok dia pun tak akan dapat makan. <br />
<br />
Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya kian memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat...<br />
<br />
Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya. "Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya?"<br />
<br />
Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan kedua tangannya. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe..." Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe..."<br />
<br />
"Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi. Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat?<br />
<br />
Pembaca, Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi! "Alhamdulillah!" pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli. Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?"<br />
<br />
"Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si Shalauddin, yang kuliah S2 di Australia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu?"<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">----------------------------------Selesai--------------------------------</div><br />
<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa, dan "memaksakan" Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa, merasa hidup ini tidak adil. Padahal, Allah paling tahu apa yang paling baik untuk hamba-Nya. Sungguh, semua rencana Allah adalah SEMPURNA.Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-45592816803342865562011-12-19T21:09:00.001-08:002011-12-19T21:09:48.443-08:00Arti sebuah kedewasaan<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiNNGLhMgjMg-chYCnr6UkSjHcioNsLhHDv4xw71qB04qCfEskln8BTUASs14xp3ljyvALC5YBZV03HmkDrAE5FoE5BHM0pKH9PAa2So-EVPfJd3uEDqQcZS0-6W4gfgwKceVV8yGIscd_/s1600/tawadhu.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiNNGLhMgjMg-chYCnr6UkSjHcioNsLhHDv4xw71qB04qCfEskln8BTUASs14xp3ljyvALC5YBZV03HmkDrAE5FoE5BHM0pKH9PAa2So-EVPfJd3uEDqQcZS0-6W4gfgwKceVV8yGIscd_/s320/tawadhu.jpg" /></a>Seringkali manusia menghubungkan pertambahan usia dengan kedewasaan, meskipun memang usia tua belum tentu bisa bersikap dewasa. Hingga ada ungkapan, “Tua itu pasti, dewasa itu pilihan.” <br />
<br />
Pernah saya membaca sebuah tulisan seorang ustadz yang sering muncul di layar kaca, beliau menuliskan tentang ciri-ciri kedewasaan. Tulis beliau, <b>dewasa</b> adalah diam aktif, tak banyak bicara, tak banyak komentar tapi menyikapi permasalahan dengan bijaksana. Dewasa juga berarti mempunyai empati, senantiasa meluangkan jiwa untuk memikirkan dan memahami perasaan orang lain. Dewasa adalah senantiasa berhati-hati dalam berpendapat, menentukan sikap, menggunakan waktu dan membelanjakan harta . Dewasa adalah sabar, sehingga ia bisa mengendalikan jiwanya dari ledakan emosi dan menenangkan hatinya dari kemarahan tanpa guna. Dewasa adalah bertanggungjawab akan kehidupan yang ia arungi. <br />
<br />
Semoga kedewasaan kita tidak terlambat tumbuh. Memang kita tak akan bisa seperti Imam Syafi’i yang telah menguasai berbagai macam ilmu agama saat usianya baru lima belas tahun dan ia pun telah menjadi mufti kota Makkah pada usia itu. Atau seperti Usamah bin Zaid yang memimpin ribuan pasukan, padahal usianya belum genap 20 tahun. Atau layaknya Muhammad Al Fatih yang ketika menaklukkan Konstatinopel, ibukota Romawi Timur, dalam usia 23 tahun. Kita memang tak bisa seperti mereka karena kini kita telah tua, hanya saja jangan sampai kita berputus asa karena kita masih bisa belajar dari mereka tentang kegigihan dalam menggapai cita-cita, kesabaran dalam merentas jalan ke surga dan kesungguhan dalam mewujudkan harapan. <br />
<br />
Imam Syafi’i tidak pernah berhenti menuntut ilmu meski telah mendapat kedudukan istimewa di Makkah. Ia pergi ke Madinah untuk belajar kepada Imam Malik, ia juga ke Mesir, Kufah, Baghdad dan kota-kota lainnya. Hingga berpuluh tahun merantau demi ilmu, dia tak pernah berhenti. Dan ia pun berpesan kepada kita semua, </div><div style="text-align: justify;"><blockquote><i>“Bepergianlah, kamu pasti akan mendapatkan pengganti apa yang kamu tinggalkan. Berusaha keraslah, karena kenikmatan hidup ada pada kelelahan usaha keras. Aku melihat, air yang berhenti itu merusak dirinya, kalau ia mengalir pasti akan baik, kalau ia berhenti akan buruk. Dan, kalaulah singa tidak meninggalkan tempatnya ia tidak akan mendapat buruan. Demikian juga panah, kalau tidak bergerak meninggalkan busur, dia tidak akan mengenai sasaran.” </i></blockquote><a name='more'></a><br />
Sedang Usamah, meski dijuluki kesayangan dari putra kesayangan karena begitu dicintai Nabi Muhammad saw, ia tidak berhenti dalam berjihad, tak berhenti dalam mengharapkan kesyahidan. Usia 15 tahun ia terjun pada perang Khandaq, usia 18 tahun ia ikut serta pada perang Mu’tah dan belum genap 20 tahun ia memimpin pasukan ke Syam. Dalam jangka waktu 40 hari misinya sukses, berhasil dengan gemilang tanpa satu pun korban. Kita mungkin memang tak bisa seperti dia, tapi kita bisa meneladani tekadnya, mengambil pelajaran dari perjalanan hidupnya. Atau paling tidak bersemboyan seperti semboyannya, “Untuk kemenangan, matilah!” <br />
<br />
Bagaimana dengan Al Fatih? Dia yang ketika berusia 10 tahun telah dipercaya untuk menjadi gubernur dan panglima perang di wilayah Amasya. Ketika usianya 14 tahun ia diminta untuk menggantikan ayahnya, Sultan Murad II, untuk memimpin negara meski hanya sementara. Dan di usia 20 tahun ia benar-benar menggantikan ayahnya yang telah mangkat. Akhirnya di usia 23 tahun ia berhasil menaklukkan Konstatinopel, ibu kota Romawi Timur. Demikianlah, ia di usia mudanya telah berhasil mewujudkan ramalan Rasulullah setelah sekian lama umat islam menanti-nantikannya. </div><div style="text-align: justify;">Lingkungan istana tidak membuatnya larut dalam kelenaan dan kesenangan. Kecintaannya pada ilmu membuatnya tumbuh menjadi sosok pemimpin yang mencintai agama dan jihad di jalan-Nya. Kita mungkin tak akan sempat mewujudkan mimpi-mimpi umat yang besar ini di usia yang sama dengan AL Fatih, tapi kita bisa mengambil semangat dan tekadnya yang tergambar pada jawabannya ketika ditanya oleh seorang ibu, kenapa ia mau berpayah lelah membantu pasukannya menyingkirkan salju dan batu-batu, membuat jalan. Ia berkata, </div><div style="text-align: justify;"><blockquote><i>“Wahai ibu, pekerjaan berat ini semuanya untuk jalan islam. Apakah anda mengira bahwa kami pantas untuk disebut mujahid jika kami tidak menanggung kesulitan ini di jalan Allah? Wahai ibu, pedang-pedang yang akan kita gunakan ini bukan untuk hiasan atau kesombongan tapi untuk berperang di jalan Allah.”</i></blockquote>Dan ketika ia meninggal ia meninggalkan pesan pada putranya, yang salah satu penggalannya berbunyi, </div><div style="text-align: justify;"><blockquote><i>“Berharaplah kepada agama, sebab ia adalah rahasia kemenangan kita.” </i></blockquote><br />
<b>Dewasa</b> adalah pilihan, maka mana yang akan kita pilih? Berusaha menjadi dewasa seiring putaran masa atau bertahan dalam kekanakan dengan wajah kita yang kian menua? Semoga kita lebih memahami arti kedewasaan yang sesungguhnya. <a href="http://tarijemari.wordpress.com/2009/10/01/seperti-apa-arti-kedewasaan-yang-sebenarnya/">(sumber)</a></div><div style="text-align: justify;">semoga bermamfaat </div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-737288683836354322011-12-19T21:04:00.000-08:002011-12-19T21:04:31.863-08:00Koleksi Kata -kata Mutiara nan Indah<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha5dsu5iWXuV2ir2p8U5Ax6qumbJrv1VuYKhfHInpHdhesmIdhme7drUsHwM3lYXE6fAVeBAnj8-Fsrcg1Tg5Xx2nR3mPApnwqtNAeOHTsg5QMSCtz3XyZizXeKLdAkGJDqZGLg8xLIViB/s1600/222222222222222jpg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha5dsu5iWXuV2ir2p8U5Ax6qumbJrv1VuYKhfHInpHdhesmIdhme7drUsHwM3lYXE6fAVeBAnj8-Fsrcg1Tg5Xx2nR3mPApnwqtNAeOHTsg5QMSCtz3XyZizXeKLdAkGJDqZGLg8xLIViB/s1600/222222222222222jpg.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/04/koleksi-kata-kata-mutiara-nan-indah.html"><br />
</a> </div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Dalam hidup, terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div>manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
<br />
Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
<br />
Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.<br />
<br />
<br />
<br />
Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat. -Pepatah Arab<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
<br />
Tentang Waktu<br />
<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.<br />
<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa berarti.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.<br />
<br />
* Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
<br />
Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal pribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
<br />
Wanita yang cantik tanpa pribadi yang mulia, umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Anda bukan apa yang anda fikirkan tentang anda, tetapi apa yang anda fikirkan itulah anda<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
<br />
Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Sampan tidak akan dapat belayar di padang pasir betapa pun jua empuknya pasir itu -Pepatah Arab<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div><br />
Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah. - Lao Tze<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div>Kalaulah anda tidak mampu untuk menggembirakan orang lain, janganlah pula anda menambah dukanya.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div>Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">***</div>Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok. </div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-42938708055625381522011-12-19T20:58:00.000-08:002011-12-19T20:58:56.725-08:00Kenapa syurga di bawah telapak kaki ibu..???<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDnPblXAdN7WCMFHIGSIQQldRzkUyZGA2cuRyUXjJvEgVOFaospqQVm3L3bc7OyKEhwkUJyox0LjnaJVcCqqNa425II0Xq5LmCzbZhljJIJrYSWL8iKwpEK6Oo9jKcU00f9O2iXwlh-OcA/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDnPblXAdN7WCMFHIGSIQQldRzkUyZGA2cuRyUXjJvEgVOFaospqQVm3L3bc7OyKEhwkUJyox0LjnaJVcCqqNa425II0Xq5LmCzbZhljJIJrYSWL8iKwpEK6Oo9jKcU00f9O2iXwlh-OcA/s1600/images.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">(<i>Seorang sahabat menerjemahkan dari versi aslinya “the Story of The One-Eyed Mother”). <br />
Ibuku hanya memiliki satu mata.</i></div><br />
Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.<br />
<br />
Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.<br />
<br />
Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.<br />
<br />
Keesokan harinya di sekolah…<br />
<br />
“Ibumu bermata satu?!?!?…. ejek seorang teman.<br />
<br />
Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.<br />
<br />
Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, “Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?!!?<br />
<br />
Ibuku diam tak bereaksi.<br />
<br />
Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini… Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.<br />
<br />
Malam itu…Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum.<br />
<br />
Ibuku sedang menangis disana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.<br />
<br />
Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses .<br />
<br />
Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.<br />
<br />
Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga.<br />
<br />
Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.<br />
<br />
Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…<br />
<br />
Apa ?! Siapa ini?!<br />
<br />
Ini adalah ibuku… Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.<br />
<br />
Aku bertanya padanya, “Siapa kamu?!. Aku tidak mengenalmu!! !? kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, “Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.<br />
<br />
Ibuku hanya menjawab, “Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat?” Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.<br />
<br />
Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega…<br />
<br />
Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku… Hanya sekedar ingin tahu saja.<br />
<br />
Di sana , aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya… Sebuah surat untukku.<br />
<br />
<br />
“Anakku…<br />
<br />
Aku rasa hidupku cukup sudah kini…<br />
<br />
Dan… aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…<br />
<br />
Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…<br />
<br />
Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah . Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau …<br />
<a name='more'></a><br />
Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.<br />
<br />
Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…<br />
<br />
Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan… Beberapa kali engkau memarahiku…<br />
<br />
Aku berkata pada diriku, ‘Ini karena ia mencintaiku …’<br />
<br />
Catatan :<br />
<br />
Ibu tak akan Pernah berhenti dan berkorban demi buah hati nya walau jiwa nya terancam...walau harus menanggung darah,keringat dan air mata sepanjang hidup nya dia kan selalu mencintai dan menyayangi mu seperti air yang mengalir yang tiada henti hingga akhir hayat nya...sobat..setidak nya hargai lah dan hormatilah perjuangan dan kasih sayang nya yang telah membuat mu yang dapat hidup berdiri sendiri yang sebelum nya engkau lemah dan tak berdaya..salam adminUzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-36843899766534652962011-12-15T05:17:00.000-08:002011-12-15T05:17:07.551-08:00Jangan Pernah salahkan hidup ini....!!!!!<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><i>Jika kamu merasa dunia ini tidak adil, hidup ini seolah hanya untuk mereka yang beruntung, kamu merasa dicurangi oleh hidup, ekonomimu tidak seberuntung mereka yang beduit, pendidikanmu jauh dari mereka yang bergelar mentereng, pekerjaanmu hanya membuat malu saat disebut, keadaan sosialmu tak diperhitungkan, hingga kamu putuskan mengatakan tuhan tidak adil.... mari lihat dan renungkan pesan dibalik foto-foto ini...</i></div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/jangan-pernah-salahkan-hidup-ini.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhziLPNoabipyXCm9b33io3FB0qdAsrG5tbfp9imARtNWVM99A3LJ5RCdd8OkfbwC-13srdQkd4QZoJre1cYrOxZN9TAL-Nu3h5ef8oGvFSdWp3_Oso1s6mTwomw6mezqT1zu55qz4aUt1S/s320/downloadlj5.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><b>Jika kau pikir hidupmu di penuhi dengan ketegangan, lihatlah mereka </b></div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOrWMJXA7io7zRjXW5Icc4gx-AMwbjTQ6rv2wV-0euXJFak2jiauk1kXTOxiFE1QhoO43oyMbnAEJOLTDdzReczM9FHyDG0-cUBkonuCfU0kBFuO8d-ixw_hrOtUoevhgiTtujU11wPaDz/s320/download1gm1.jpg" /> </div><div style="text-align: center;"><b>Teman. pernahkah kau berfikir kalau pekerjaanmu teralalu berat, lihatlah anak kecil ini demi sesuap nasi mereka melakukan ini di terik panas mentari, bandingkan dengan kita.renungkanlah.....</b> </div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/jangan-pernah-salahkan-hidup-ini.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0aikfWM_UQZ_Rl_1d2ygoARhG55kg9xKl5h9FLAeBywFUOxPIOwkCAw46NH8y-NrbtXama_8sqCu2QbGPpd26WnAR5thMGu0BPBCuUDpnRUJ8d4jJJ5bwRvBrGm3NIR9skYHQgBnSml92/s320/3.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><b>Jika anda mengeluh gaji anda rendah. lihatlah gadis dalam photo ini.banyak kah gaji yang mereka terima.......</b> </div><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/jangan-pernah-salahkan-hidup-ini.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMpWv-_GkXVpha712p_wjH6t5t2AddcH1S9LuR_B4yk0dhyM3z-B0RCqWV6Rm-CZDvYFwPKulON7JO6TcJDaHzbmncIJ7bEM6CKD0klPv2cK_BKYBEd9SknPu7dSsyPSotKJwpA7boapBw/s320/4.jpg" /></a> </div><br />
<div style="text-align: center;"><b>Apakah kamu pikir kamu tidak punya banyak teman, tanyakan pada diri kamu jika kamu hanya memiliki salah satu teman yang tulus seperti anjing ini... </b></div><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/jangan-pernah-salahkan-hidup-ini.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghChwkONPl0BYR8C4bsJvCPC_h5HpU5ha5ZBAwD3Jtnk5P1X68HXlB_OI2oGkMMR5TQMUCE5uTi2mFKcrCOsxF9e2IBgptZtt3OF-b63sPFVv7QhvyAv9y3_UH-GNa6cnXzbmVRpi-NdU-/s320/6.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><b>Jangan pernah kamu mengeluh bahwa belajar adalah suatu beban. bayangkanlah menjadi gadis kecil dalam foto ini. bebankah belajar itu.......? </b></div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/jangan-pernah-salahkan-hidup-ini.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbhG8KotNl6bvajxiuyOHRBZmLxN5j50p4Q_I4Ksea9VXCRjIwVy_Wguz2Fd7dYhl2xKSLXg4_SsT2LmQOa0nRRQXQ1nrAWTJBM2sNQ9ye_G-w-Z4mt_YLL-Lk7HjgwFB4UUVs9vGSIuGB/s320/7.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><b>Apakah kamu putus asa di dunia ini. lihatlah lelaki di dalam photo ini.dia tak pernah putus asa mengajari putranya untuk bermain sepeda, walau dengan kekurangannya itu. </b></div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/jangan-pernah-salahkan-hidup-ini.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRT0VN5hSq-OKYtCXNothv9hbMOtjSez9spG-ti2O0waIS3TTeBIVIqq400-zodDGKtefi1S5doOBoc_OS2uzPyXKCOwEb43u9_yoRYjVrqW53BxO5bZ0AqkuJ8C-AJt0HBPQDZCzs5KVU/s320/8.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><b>Jika kamu berfikir lingkungan mu memperlakukan kamu secara tidak adil. liahat nenek ini. adilkah lingkungannya.... </b></div><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.gallerydunia.com/2011/03/jangan-pernah-salahkan-hidup-ini.html"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhznrHkUUubJGAHqD0v_v2feMuizBdo9_6Swfc1vnthbyjfFGxTGZ3ccQzla63TnhkxMYVD12qqVrG78F9l27AMAZ2Q8nxHuk9EzvCZQ0r9siBIh-mkjBF0W-uTZT2iI3WjnWwinso-UZDz/s320/anak.jpg" /></a> </div><div style="text-align: center;"><b>Jika kamu berpikir kamu tidak pernah mendapat kemanjaan/ dimanja oleh orang tua mu. dimanjakah anak kecil ini oleh kedua orang tua nya.</b></div><br />
<br />
<br />
Sudahkan kita bersukur pada tuhan atas kehidupan kita, sudahkah kita jalani hidup ini dalam kebaikan, Silahkan merenung sobat.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">dari berbagai sumber </div></div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-9180140114927694622011-12-15T05:16:00.000-08:002011-12-15T05:16:05.512-08:004 pelajaran di balik musibah<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0G9dxyUb6C-AsYU5eOMdE2bjYNx5S2MBFR8ZydWw56tLJcjJD9t2ExCjqwQrnpfQ8X5DRwXjUs_ZL9ivnBA7WUTub9OUrM44ULDtmJ3fQxecQTH94f6WqFc4tmn6SMW1-zqxdmWuxk6RX/s1600/musibah.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0G9dxyUb6C-AsYU5eOMdE2bjYNx5S2MBFR8ZydWw56tLJcjJD9t2ExCjqwQrnpfQ8X5DRwXjUs_ZL9ivnBA7WUTub9OUrM44ULDtmJ3fQxecQTH94f6WqFc4tmn6SMW1-zqxdmWuxk6RX/s200/musibah.jpg" /></a>Pada satu zaman ada seorang raja yang amat zalim. Hampir setiap orang pernah merasakan kezalimannya itu. Pada suatu ketika, raja zalim ini ditimpa penyakit yang sangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada kerajaan itu dikumpulkan. Di bawah ancaman pedang, mereka disuruh untuk menyembuhkannya. Namun sayangnya tidak ada satu tabib pun yang mampu menyembuhkannya.<br />
<br />
Hingga akhirnya ada seorang rahib yang mengatakan bahawa penyakit sang raja itu hanya dapat disembuhkan dengan memakan sejenis ikan tertentu, yang sayangnya saat ini bukanlah musimnya ikan itu muncul ke permukaan. Betapa gembiranya raja mendengar khabar ini. Meskipun raja menyadari bahwa saat ini bukanlah musim ikan itu muncul ke permukaan namun disuruhnya juga semua orang untuk mencari ikan itu. Aneh bin ajaib ... . walaupun belum musimnya, temyata ikan itu sangatlah mudah ditemukan. Sehingga akhirnya sembuhlah raja itu dari penyakitnya.<br />
<br />
Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal kebijaksanaannya. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit. Ternyata kesimpulan para tabib sama, yaitu obatnya adalah sejenis ikan tertentu yang saat ini sangat banyak terdapat di permukaan laut. Karena itu mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih kembali.<br />
<br />
Tapi apa yang terjadi? Ikan-ikan yang seharusnya banyak dijumpai di permukaan laut itu, tidak ada satu pun yang tampak. Walaupun pihak kerajaan telah mengirimkan para ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak berhasil diketemukan. Sehingga akhirnya raja yang bijaksana itu pun mangkat.<br />
<br />
Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan kejadian itu. Akhirnya mereka menghadap Tuhan dan bertanya, </div><div style="text-align: justify;"><blockquote><i>"Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau mengirim ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang zalim itu selamat, sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut sehingga akhirnya raja yang baik itu meninggal?"</i></blockquote><a name='more'></a><br />
Tuhan pun berfirman,</div><div style="text-align: justify;"><blockquote><i>"Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan. Karena itu aku balas kebaikannya itu, sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan aku akan tempatkan ia pada neraka yang paling bawah!</i></blockquote><br />
Sementara raja yang baik itu pernah berbuat salah kepada-Ku, karena itu aku hukum dia dengan menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga nanti dia akan datang menghadap-Ku dengan seluruh kebaikannya tanpa ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman atas dosanya telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah ini.</b></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><b>Pelajaran pertama</b> adalah: Ada kesalahan yang hukumannya langsung ditunaikan Allah di dunia ini juga, sehingga dengan demikian di akhirat nanti dosa itu tidak diperhitungkan-Nya lagi. Keyakinan hal ini dapat menguatkan iman kita apabila sedang tertimpa musibah.<br />
<br />
<b>Pelajaran kedua </b>adalah: Apabila kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan terlena. Jangan-jangan Allah menghabiskan tabungan kebaikan kita. Keyakinan akan hal ini dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan duniawi sehingga melupakan urusan ukhrowi.<br />
<b><br />
Pelajaran ketiga</b> adalah: Musibah yang menimpa seseorang belum tentu kerana orang itu telah berbuat keburukan. Keyakinan ini akan dapat mencegah kita untuk tidak berprasangka buruk menyalahkannya, justru yang timbul adalah keinginan untuk membantu meringankan penderitaannya.<br />
<b><br />
Pelajaran keempat </b>adalah: Siapa yang tahu maksud Allah ?</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-72076960957632720542011-12-15T05:14:00.001-08:002011-12-15T05:14:36.970-08:00Hati seorang Ayah<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-6K_rBK5VRak4nv3uNzShzXXNB6XWePlHBScBUz5Mt5CbGjKd_up0LOG6y-WWJsEQX1eSzIvvJmb30HZalBVBV3XjTX0d98oiNU2HrhtQ4JWAb41DP12RLyLh7TXLKdL0aZp-aVI2w36/s1600/ayah-dan-anak.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-6K_rBK5VRak4nv3uNzShzXXNB6XWePlHBScBUz5Mt5CbGjKd_up0LOG6y-WWJsEQX1eSzIvvJmb30HZalBVBV3XjTX0d98oiNU2HrhtQ4JWAb41DP12RLyLh7TXLKdL0aZp-aVI2w36/s200/ayah-dan-anak.jpg" /></a>Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: "Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.<br />
<br />
Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."<br />
<br />
Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."<br />
Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.<br />
<br />
Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"<br />
Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."<br />
Hanya itu jawaban Sang Bunda. Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.<br />
<br />
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.<br />
<blockquote><i>"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "</i></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br />
<blockquote><i>"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "</i></blockquote><a name='more'></a><br />
<blockquote><i>"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "</i></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><br />
<blockquote><i>"Kuberikan Keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."</i></blockquote><br />
<blockquote><i>"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "</i></blockquote><br />
<blockquote><i>"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudara."</i></blockquote><br />
<blockquote><i>"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. Dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."</i></blockquote><br />
<blockquote><i>"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "</i></blockquote><br />
<blockquote><i>"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia dan Akhirat."</i></blockquote><br />
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."<br />
<br />
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah.</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-76582043713345685162011-12-15T05:13:00.001-08:002011-12-15T05:13:26.222-08:00Kisah lalat dan Semut<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgei6dY6-19GOP3zbbkmayQN3QdBKX8GjRT6kESBWiDg6OgiGU0Zov7DLYYGDAHat2xWIYoPwBEsINW3aWMxeIsia5LGrKOPhDDjMGaDIHYG_loCxlO4SYmitmVhWGJM_CEbLVGAPu2co8q/s1600/semut-dan-lalat.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgei6dY6-19GOP3zbbkmayQN3QdBKX8GjRT6kESBWiDg6OgiGU0Zov7DLYYGDAHat2xWIYoPwBEsINW3aWMxeIsia5LGrKOPhDDjMGaDIHYG_loCxlO4SYmitmVhWGJM_CEbLVGAPu2co8q/s200/semut-dan-lalat.jpg" /></a>Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.<br />
<br />
"Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar," katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.<br />
<br />
Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan.<br />
<br />
Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai. Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.<br />
<br />
Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua,<br />
"Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?"<br />
"Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita."<br />
<br />
Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi,<br />
"Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?"<br />
<br />
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab,<br />
"Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama."<br />
<br />
Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius,<br />
"Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini."<br />
<br />
"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda."</div><div style="text-align: justify;"> </div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-26697067374463628082011-12-15T05:12:00.001-08:002011-12-15T05:12:26.262-08:00Bidadari syurga<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinbPkwdqP7atoVp_0ClxgL-8r86aBwSKRhqPZS63tmtlwgTdyt6eWqmJPvPnPWavkqf43zLU_6Gd3AZrQbITBUccVWyss1UBo9mherXmIkQVS7JG7SOsVtaIs4uUt45lm0ZXJK5aRqtBnz/s1600/bidadari.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinbPkwdqP7atoVp_0ClxgL-8r86aBwSKRhqPZS63tmtlwgTdyt6eWqmJPvPnPWavkqf43zLU_6Gd3AZrQbITBUccVWyss1UBo9mherXmIkQVS7JG7SOsVtaIs4uUt45lm0ZXJK5aRqtBnz/s200/bidadari.jpg" /></a>Imam Ath-Thabrany mengisahkan sebuah hadis dari Ummu Salamah. "Wahai, Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli?" Beliau menjawab, "Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, serta rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar."<br />
<br />
"Lalu, bagaimana tentang firman Allah, 'Laksana mutiara yang tersimpan baik'." (QS Alwaqi'ah [56]: 23).<br />
Jawabnya, "Kebeningannya seperti mutiara di kedalaman lautan yang tidak pernah tersentuh tangan manusia."<br />
<br />
"Jelaskan lagi kepadaku firman Allah, 'Di dalam surga-surga itu, ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan lagi cantik-cantik'." (QS Arrahman [55]: 70).<br />
Beliau menjawab, "Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita."<br />
<br />
Saya berkata lagi, "Jelaskanlah firman Allah, 'Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik'." (QS Ashshaffat [37]: 49).<br />
Beliau menjawab, "Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar."<br />
<br />
"Manakah yang lebih utama, wanita dunia atau bidadari yang bermata jeli?"<br />
Rasulullah berkata, "Wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak dengan apa yang tak tampak."<br />
<br />
"Karena apa wanita dunia lebih utama dari mereka?"<br />
Beliau menjawab, "Karena, shalat, puasa, dan ibadah mereka. Sehingga, Allah meletakkan cahaya di wajah mereka. Tubuh mereka seperti kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas."<br />
<br />
Sungguh indah gambaran Nabi SAW tentang bidadari. Namun, lebih indah lagi penjelasannya tentang wanita di dunia yang taat kepada Allah. Hanya ada dua syarat untuk menjadi wanita mulia seperti itu. Pertama, taat kepada Allah dan rasul-Nya. kedua, taat kepada suami.<br />
<br />
Yang pertama berarti mencintai Allah dan Rasulullah melebihi apa pun. Yang diperintahkan ia kerjakan dan yang dilarang ia tinggalkan. Kepada orang tua ia berbakti dan dengan sesama mau hidup berbagi (sedekah).<br />
<br />
Sementara itu, taat kepada suami di antaranya tampil menyenangkan di hadapan suami serta menjaga kehormatan diri, anak-anak, dan harta suami. Ia juga tidak membantah suami dalam kebenaran, tidak jalan dan berkhalwat dengan lelaki yang bukan mahram, serta segalanya selalu dalam kebaikan. Dialah bidadari surga itu.<br />
<div style="text-align: right;">(Muhammad Arifin Ilham - Republika, Hikmah 21 Maret 2010)</div></div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-15178542367585549132011-12-15T05:10:00.001-08:002011-12-15T05:10:59.913-08:00Istri yang setia syurga bagi suami<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-KmDLRGQi-rnnUaQgkA8ZZgrR8V6vlHwFGhvxw1FJMC1kF6eRQrzVzopi51uZ30jlFFiMq6VGDoNDtUH7QHOybWljZWBk6ZfBxHHdJAJGIbWWps5QV5fOC5oa60Msdph3HJv0BTK3iLQ/s320/suami+istri.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-KmDLRGQi-rnnUaQgkA8ZZgrR8V6vlHwFGhvxw1FJMC1kF6eRQrzVzopi51uZ30jlFFiMq6VGDoNDtUH7QHOybWljZWBk6ZfBxHHdJAJGIbWWps5QV5fOC5oa60Msdph3HJv0BTK3iLQ/s320/suami+istri.jpg" /></a>Seorang istri berjuang membantu suaminya seorang guru yang lumpuh dengan cara menggendong menuju tempat mengajar selama lebih dari 17 tahun Du Chanyun adalah seorang guru di kampung Dakou kota Liushan, tepatnya di pedalaman pegunungan Tuniu. Chanyun adalah tumpuan harapan dari 500 KK yang tersebar di kampung Dakou.<br />
<br />
Tahun 1981, setelah lulus SMA, ketika itu usianya 19 tahun, Chanyun memutuskan menjadi seorang guru SD di kampung Dakou. Pria asal kampung Nancao, Provinsi Henan ini adalah seorang guru yang gigih. Selama sepuluh tahun, setiap bulan dia hanya memperoleh gaji guru sebesar 6.5 Yuan Renmibi (sekitar Rp. 7.000).<br />
<br />
Suatu hari, di tahun 1990, bencana datang menimpanya. Saat itu adalah musim panas. Hujan badai membasahi ruangan kelas sekolahnya. Biasanya, di liburan musim panas, orang-orang di kampung itu mengumpulkan uang untuk memperbaiki sekolah, Du Chanyun begitu bersemangat bekerja, kehujanan pun tetap kerja memindahkan batu, seluruh badan basah kuyup.<br />
<br />
Akhirnya pada suatu hari, dia jatuh sakit, sakit berat karena kehujanan dan capek. Sayangnya, setelah sembuh ia mendapatkan tubuhnya dia sudah tidak mampu dibuat berdiri lagi. Tubuh sisi kirinya tidak dapat digerakkan. Meski begitu, ia khawatir, mengajar akan menjadi sebuah mimpi yang jauh baginya.<br />
<br />
Istrinya, Li Zhengjie merasakan isi hati sang suami. Untuk menentramkannya, Li mengatakan, “Kamu jangan kuatir, kamu tidak bisa jalan, sampai panggung pun saya akan menggendongmu,” demikian ujar wanita dari kampung yang buta huruf ini.<br />
<br />
<b>Menopang Suami</b><br />
<br />
Tak urung, Li memikul tanggung jawab keluarga. Setiap hari, ia harus menggendong suaminya menjadi seorang guru dari rumah sampai sekolah yang jaraknya 6 mil. Sejak 1 September 1990, jadwal hidup Li seperti ini. Setiap hari mulai pagi-pagi, Li Zhengjie bangun menanak nasi, membangunkan 4 anggota keluarganya dan menyiapkan mereka makanan. Setelah makan, ia harus menggendong suaminya berangkat mengajar.<br />
<br />
Di sepanjang jalan, Li meraba, merangkak jatuh bangun sampai tiba di sekolah. Di sekolah, Li menempatkan suaminya di kursi lalu menitip pesan ke beberapa murid yang agak besar lantas bergesa-gesa pulang. Maklum, di rumah masih ada sawah yang menunggunya untuk dikerjakan. Sejak memikul tanggung jawab mengendong suaminya, ada dua hal yang paling dia takuti adalah musim panas dan musim dingin.<br />
<br />
Rumah Du Chanyun berada pada Barat Selatan sekolah, walaupun jarak dari rumahnya ke sekolah hanya 3 mil, namun tidak ada jalan lain, selain dari jalan tikus, dengan batu-batuan yang berserakan, ranting-ranting pohon, sungai kecil.<br />
<br />
<br />
<b>Hampir Terpeleset ke Sungai</b><br />
<br />
Pada suatu hari di musim panas, saat itu, baru saja turun hujan lebat, Li Zhengjie seperti hari biasa menggendong suaminya berangkat. Air sungai saat itu melimpah menutup batu injakkan kakinya. Li Zhengjie sudah hati-hati meraba-raba batu pijakan, namun tidak disangka ia tergelincir. Arus sungai yang deras menghanyutkan mereka sampai 10 meter lebih.<br />
<br />
Untung tertahan oleh ranting pohon yang melintang di hulu sungai. Setelah lebih kurang setengah jam, ayahnya yang merasa khawatir akhirnya datang mencari, mereka ditarik, anak dan menantunya baru berhasil diselamatkan. Li lolos dari ancaman maut.<br />
<a name='more'></a><br />
Dalam beberapa tahun ini, Li Zhengjie terus menggendong suaminya. Entah sudah berapa kali ia jatuh bangun. Pernah suaminya jatuh di posisi bawah. Kadang-kadang Li Zhengjie jatuh di posisi bawah. Suatu hari Li Zhengjie punya akal, setiap jatuh dia berusaha duluan menjatuhkan tubuhnya yang kekar menahan batu yang mengganjal. Li Zhengjie telah berjuang membantu suaminya siang dan malam. Ia bekerja keras dan capek. Sang suami, melihat dengan jelas perjuangan istrinya itu. Hati Du Chanyun merasa iba.<br />
<br />
<br />
<b>Sang Suami Menggugat Cerai</b><br />
<br />
Pada tahun 1993, Du Chanyun memulai rencana buruk agar sang istri meninggalkannya.Ia tak ingin sang istri menderita. Untuk mencapai tujuan ini, dia mengubah karakternya, sengaja ia mencari gara-gara untuk bertengkar. Du Chanyun, mulai memakinya. Tentu saja Li Zhengjie merasa tertekan. Setelah 2 kali ribut besar, mereka sungguh-sungguh akan bercerai.<br />
<br />
Di hari perceraian yang ditunggu, Li Zhengjie menggendong suaminya naik sepeda. Ia sangat berhati-hati mendorong suaminya ke kelurahan setempat. Semua orang sangat mengenal sepasang suami-istri yang dikenal akrab ini. Begitu melihat tampang keduanya, semua orang makin gembira.<br />
<br />
“Saya tidak pernah melihat wanita menggendong suaminya ke lurah minta cerai, kalian pulang saja,” ujar pihak kelurahan. Setelah keributan minta perceraian tenang kembali, Li Zhengjie hanya mengucapkan sepatah kata pada suaminya. <br />
<br />
“Walaupun nanti kamu tidak bisa bangun lagi, saya juga akan menggendong kamu sampai tua.”<br />
<br />
<b>Tidak Pernah Sekalipun Bolos Mengajar</b><br />
<br />
Kondisi di sekolah tempat Du Chanyun mengajar sangat parah. Meski demikian, kedua pasang suami istri bisa memberikan pendidikan yang baik buat anak-anak. Di sekolah itu, pendidikan sangat kurang baik. Tidak ada alat musik dan tidak ada poliklinik. Namun Du Guangyun menggunakan daun membuat irama musik buat anak-anak. Li Zhengjie naik ke gunung mencari obat ramuan, pada musim panas dia memasak obat pendingin buat anak-anak, pada musim dingin masak obat anti flu buat anak-anak.<br />
<br />
Di bawah bantuan istri, dalam 17 tahun, hari demi hari, tidak terhalangi oleh angin hujan, tidak pernah bolos satu kali pun. Suatu hal yang menggembirakan, data yang terkumpul dari kepala sekolah tentang hasil ujian negeri bulan April, tingkat siswa yang lulus dari sekolah SD tersebut mencapai 100 %. Tahun lalu ketika ujian masuk perguruan tinggi, ada 4 orang siswa yang dulu pernah diajari dia masuk ke perguruan tinggi, tahun ini ada 4 lagi yang lulus masuk masuk spesialis.<br />
<br />
Kini, setiap hari raya Imlek, murid-muridnya sengaja pulang ke kampung menjenguk bapak dan ibu gurunya, masalah tersebut menjadi peristiwa yang sangat menggembirakan bagi sepasang suami istri guru ini.</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-42227331730531964152011-12-15T05:09:00.001-08:002011-12-15T05:09:57.500-08:00Apa yang terjadi jika nilai US$1 = Rp,1<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: center;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7vCicNrEQNaAu0ua9uJhsKsDwuHdZfJ5BqSv6GwRgzAVo-HM1x7Qv9DB07o8aHntRW3wa280osqy59atHgWBAQUBHvy2GGvn_a_TY8C59Mgq4FhpLSl_FVngTd5AyvBDtVWavSgZ7rkst/s400/uang_dollar.jpg" /></div><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><b>Jika nilai US$1 = Rp,-1? Kira-kira apa aja yang terjadi di Indonesia? Dengan asumsi kurs negara tetangga lainnya tetap*</b></div><br />
<span style="font-size: large;">1.</span> Masyarakat bisa gonta ganti mobil semaunya..Beli Honda city dengan Rp.30.000,- dan Toyota Landcruiser Rp 70.000,-, BMW/Mercedes Benz gak nyampe Rp 1 juta, de el el..<br />
<span style="font-size: large;"><br />
2. </span>Bakal ada transfer pemain sepak bola besar-besaran di Indonesia. Bukan tidak mungkin Persija Jakarta akan membeli David Beckham dan Ronaldinho. Sementara PSBL Bandar Lampung akan mengontrak Zenedine Zidane dan Ronaldo, Nah lho...Alexandro Delpiero dan Paolo Maldini *pemain kesayangan gw* juga bisa di kontrak buat main di Indonesia, Kebayang gak sih..Pemain-pemain lokal akan bertanding dengan pemain-pemain kelas dunia?<br />
<span style="font-size: large;"><br />
3. </span>Pemerintah gak perlu lagi ngutang ke IMF, justru malah Indonesia bantu-bantu negara miskin lainnya..Indonesia memang Hwebatt....!!<br />
<span style="font-size: large;"><br />
4.</span> Pengamen, Pengemis, dan tukang parkir bisa langsung meluncur ke luar negri sehabis kerja seharian. Bahkan mereka bisa check-in di hotel-hotel mewah dengan fasilitas kamar presidental room yang harga semalamnya diatas Rp 1,5 juta..<br />
<span style="font-size: large;"><br />
5.</span> Kriminalitas menjadi lebih elit, gak bakal ada lagi copet dengan dua jari, apalagi kapak merah...Gengsi dunks!! Lihat aja di Amrik sono, gak ada penjahat bawa kapak kan?<br />
<br />
<span style="font-size: large;">6. </span>Gak ada lagi pasar loak. Masyarakat jadi malu beli barang-brang bekas...<br />
<span style="font-size: large;"><br />
7.</span> Kebijakan pengadaan rumah sangat3x Sederhana diganti menjadi Real Estate Sangat3x Sederhana..<br />
<span style="font-size: large;"><br />
8. </span>Fasilitas sehari-hari menggunakan jasa komputer+smart card, jadi gak perlu lagi antri tiket di loket stasiun, pekerja-pekerja kantoran yang biasanya kerja sambil ngobrol. dan gak memberi kepuasan pada customers...jadi lebih punya banyak waktu untuk ngobrol panjang lebar dengan temen-temen..., de-el-el<br />
<span style="font-size: large;"><br />
9.</span> Masyarakat kita gak perlu lagi pusing masalah issue formalin, daripada ketakutan beli mie ayam, tahu, dan ikan asin...mendingan mampir aja ke restoran dan pesen pizza, burger, dan makanan lainnya sepuasnya..Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-70029335089449385202011-12-15T05:08:00.001-08:002011-12-15T05:08:34.440-08:00Anda bosan hidup..!!! ingin mati..baca ini dulu..!!!<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMmnKskLCKHBDdgTS96jMBrfbJlYX9j6tWa1NXh-0X1hyYHWR9sGrMVVK5jbY3BH_UCaJzv449KpEoaxomPy1EMAgZoecb813KloRZ-Y42AHQfN4Hd6Z7e3b3_6_A7XRLiS6bnH-_hYjbP/s1600/holy-light-in-calm-water-thumb6360926.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMmnKskLCKHBDdgTS96jMBrfbJlYX9j6tWa1NXh-0X1hyYHWR9sGrMVVK5jbY3BH_UCaJzv449KpEoaxomPy1EMAgZoecb813KloRZ-Y42AHQfN4Hd6Z7e3b3_6_A7XRLiS6bnH-_hYjbP/s320/holy-light-in-calm-water-thumb6360926.jpg" /></a>Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”<br />
Sang Master tersenyum, “Oh, kamu sakit.”<br />
<br />
“Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”<br />
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”<br />
<br />
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.<br />
<br />
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.<br />
<br />
“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.” demikian sang Master.<br />
<br />
“Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” pria itu menolak tawaran sang guru.<br />
<br />
“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?” “Ya, memang saya sudah bosan hidup.”<br />
<br />
“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”<br />
<br />
Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.<br />
<br />
Begitu rileks, begitu santai!<br />
<a name='more'></a><br />
Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget!<br />
<br />
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu. “Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!<br />
<br />
Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. “Maafkan aku, sayang.”<br />
<br />
Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!<br />
<br />
Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.<br />
<br />
Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.<br />
<br />
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, Ayah selalu stres karena perilaku kami.”<br />
<br />
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?<br />
Ia mendatangi sang Guru lagi.<br />
<br />
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”<br />
<br />
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!<br />
<br />
Hidup…bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul, tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati.</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-61661818519398398402011-12-15T04:48:00.001-08:002011-12-15T04:48:36.146-08:00Begitu Sempurna engkau istri ku<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7oGW0B61ebi6ZnH8coDTMiX_24-XNdbe0_NqVGaMAS_SpJP38x90Wkq0Mw1LL_LLfkFSxP1G6QjwwDzF4XRcFwILGlZloct-31LE3NOt3o2eSSjyUgiCaUy3RU2LiNnGDvsruzEcI53Q/s200/istriku.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7oGW0B61ebi6ZnH8coDTMiX_24-XNdbe0_NqVGaMAS_SpJP38x90Wkq0Mw1LL_LLfkFSxP1G6QjwwDzF4XRcFwILGlZloct-31LE3NOt3o2eSSjyUgiCaUy3RU2LiNnGDvsruzEcI53Q/s200/istriku.jpg" /></a>Seorang pria dan kekasihnya baru saja menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.<br />
<br />
Mempelai wanita begitu anggun dalam jilbab putihnya dan pengantin pria dalam balutan jas hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.<br />
<br />
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan," katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"<br />
<br />
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama.<br />
<br />
Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.<br />
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya.<br />
Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman. WOOOW<br />
<br />
Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya.<br />
<br />
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, hingga habis semua yang ia tulis, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia. "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".<br />
<br />
Dengan suara perlahan suaminya berkata </div><blockquote><div style="text-align: justify;"><b> <a name='more'></a></b></div></blockquote><div style="text-align: justify;"><blockquote><b>"Maafkan aku istriku, aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"</b></blockquote><br />
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis.</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-31671150586732553562011-12-15T04:46:00.001-08:002011-12-15T04:46:26.776-08:00Renungan di akhir usia<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs1AwovwJMZXCrxcZmkgOGNXUStBh-NHb0_N6DUjOuhqS4pjWqJXd93sint1321ZATOTGVNR4bfI87leIvTJZsTcepiwzZaQDpU9j8JD6ewEgSNPZndjZ8wWPN0zrEYvzkM1ZJBW4DguU/s1600/n1.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs1AwovwJMZXCrxcZmkgOGNXUStBh-NHb0_N6DUjOuhqS4pjWqJXd93sint1321ZATOTGVNR4bfI87leIvTJZsTcepiwzZaQDpU9j8JD6ewEgSNPZndjZ8wWPN0zrEYvzkM1ZJBW4DguU/s320/n1.jpg" /></a> Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahwa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?<br />
<br />
Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57)<br />
<br />
Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.<br />
<br />
Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.<br />
<br />
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:<br />
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)<br />
<br />
Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian];<br />
<br />
Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya.<br />
Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya.<br />
Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. <br />
Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.<br />
<a name='more'></a><br />
Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.<br />
<br />
Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.<br />
<br />
Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. <br />
<br />
Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya.<br />
<br />
Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.<br />
<br />
Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:<br />
<br />
Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.”<br />
(QS. 33:16)<br />
<br />
Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri.Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya.Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya.<br />
<br />
=>Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama.Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.<br />
<br />
wassalam.... Semoga bermanfaat...</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-20160951919370509202011-12-15T04:44:00.001-08:002011-12-15T04:44:44.174-08:00Kisah seorang anak yang tak lelah mengabdi pada ayah nya<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div>Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan LuarBiasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.<br />
<div style="text-align: justify;"> <br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3_y5zL_s-hmfSwNygn0XyqVojHISdxeFX1uElIZeWCfB9SvRZmHFwJkKYnxkQe5r9_7INQ-mX9PF1-R3FTzTmFZ8UIfsrb_RHj03JRIKIhePCQAnmT8slPxwTPYhHmIGRo91_eIRQQzg/s280/chinese+boy.jpg" /></div>Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, sertaperilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati.<br />
<br />
Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.<br />
<br />
Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggung jawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.<br />
<br />
Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.<br />
<br />
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya.Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.<br />
<br />
Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan kesekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUembaun0Xh5tI-UTknfOqn1Us6Bh6phl7HA0zcMCfmdrcDDeFh2qmEaY5nqrAVy8ig2Q4yNrZ-8_AucmpoGU81gcEWsoKYM-QlYb1CvYfz-uZewtakARGXwSlBvIdiijWu4tCEQa9v_xJ/s280/Zhang+da.jpg" /></div>Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya.Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.<br />
<a name='more'></a><br />
Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya.<br />
<br />
Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya.<br />
<br />
Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.<br />
<br />
Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.<br />
<br />
Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.<br />
<br />
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,<br />
<br />
<blockquote><i>"ZhangDa, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamurindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah?</i></blockquote><br />
Besar nanti mau kuliah di mana,sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini adabanyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir.<br />
<br />
Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"<br />
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu."<br />
<br />
Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,<br />
<br />
<blockquote><b>"Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"</b></blockquote></div><br />
Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya?<br />
<br />
Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya.<br />
<br />
Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzNM3CgRSvAqWT0M6fGoF9PbcjoY__5gphXDyQNDjtB0sb8ywQCuwYWjrteAwACwAWuSbENKviNP1RYB3Rf2_p9sqvBTJBMYKE5RiATKvq-c6fXjzXKPvydnIB7HqBdye1XpDWQ-X1pWOh/s280/anak-dari-cina.jpg" /></div>Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman.Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.<br />
<br />
Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak modern.Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya,meskipun sang anak sudah mampu melakukannyaUzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-36523143396558666872011-12-09T09:29:00.001-08:002011-12-09T09:29:48.568-08:00Kekayaan, Kesuksesan Atau Cinta?<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: center;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWW84MfQwEgmCC6EXgyR6VS-tc2ILrbrJxcqFy1ntyNq-paTUbwZYn5bgcptOMYR-7YCII_7QgOg8l4UaqYgS4gn6j-OKutkLEEcIzekoAkbGcCkpccO2rXeUhR4PGaY8to95kcmOQcMc7/s1600/Kekayaan%252C-Kesuksesan-Atau-C.png" /></div><br />
<br />
Suatu ketika, ada seorang perempuan yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang laki-laki berjanggut yang duduk di halaman depan. Perempuan itu tidak mengenal mereka semua. Perempuan itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar.Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut. Laki-laki berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang? Perempuan itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar. "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.<br />
<br />
Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, kata laki-laki itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.<br />
<br />
Perempuan itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama" , kata laki-laki itu hampir bersamaan."Lho, kenapa? tanya perempuan itu karena merasa heran.Salah seorang laki-laki itu berkata, "Nama dia Kekayaan,"katanya sambil menunjuk seorang laki-laki berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu laki-laki berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.<br />
<br />
Perempuan itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan laki-laki di luar. Suaminya pun merasa heran. "Oh...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan. Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita. "Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta. Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.<br />
<a name='more'></a><br />
Perempuan itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 laki-laki itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini. Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Oh..ternyata, kedua laki-laki berjanggut lainnya pun ikut serta.<br />
<br />
Karena merasa ganjil, perempuan itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua laki-laki yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan.Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-2503864022720104572011-12-09T09:09:00.000-08:002011-12-09T09:09:08.940-08:00GEMURUH HATI ( Jeritan Pelik nya hidup )<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnnWMhQMEQk4YPqUf_by0Rx9-7phS2exvop_tPZzK4UGxFICrepVAavAvfwn3ajMr9TKW68P7_PcAzd385wnecYknypJF4D3FtSSzpXttyjMnuAFa1OYOMpavX258C2mHtCCVDGrH-sJIF/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnnWMhQMEQk4YPqUf_by0Rx9-7phS2exvop_tPZzK4UGxFICrepVAavAvfwn3ajMr9TKW68P7_PcAzd385wnecYknypJF4D3FtSSzpXttyjMnuAFa1OYOMpavX258C2mHtCCVDGrH-sJIF/s1600/index.jpeg" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: justify;"> <br />
Malam itu, belum genap pukul delapan malam. Usai sholat berjamaah bersama seluruh anggota keluarganya, seorang lelaki paruh baya memanggil keempat anaknya. Ia menatap nanar satu persatu wajah anaknya, dari yang paling besar hingga si kecil. Lelaki itu tak sanggup bertemu mata dengan tatapan anak-anaknya yang menunggu gerangan apa yang hendak disampaikan Bapaknya. Sementara di sudut ruangan sempit berdinding batako tak berplester itu, ibu keempat anak itu tertunduk menahan gelembung di sudut mata yang mendesak-desak.<br />
<br />
“Nak, mulai besok kalian tidak usah sekolah lagi ya? Bapak sudah tidak punya uang untuk biaya sekolah kalian…” suara parau itu pun akhirnya keluar juga. Sebenarnya, lelaki itu tak pernah sanggup untuk mengungkapkannya. Selama hampir empat bulan kalimat itu selalu dijaganya, namun hati dan pikirannya sudah tak mampu lagi menampung semua beban itu. Dan nyatanya, memang ia tak lagi sanggup.<br />
<br />
<br />
<b>Di balik dinding rumah lainnya,</b><br />
Seorang ibu yang telah lama ditinggal suaminya terpaksa menyuruh tidur tiga anaknya lebih dini. Usai sholat isya, semua anak-anaknya yang masih kecil dipaksa tidur agar bisa melupakan lapar yang dirasanya.<br />
<br />
Sejak suaminya meninggal dunia setahun lalu, ia memeras keringat sendirian membesarkan tiga anaknya dengan bekerja sebagai tukang cuci di beberapa rumah tetangganya. Jangankan untuk bisa bersekolah, penghasilannya sangatlah tidak mencukupi bahkan untuk makan sehari-hari. Sehingga dengan sangat terpaksa ia mengatur jadwal makan ia dan ketiga anaknya hanya sehari sekali. Setiap pagi anak-anaknya hanya diberi air putih. Memasuki siang hari barulah mereka melahap nasi dengan lauk seadanya.<br />
<br />
Setiap menjelang maghrib, ibu tiga anak itu harus menjerit dalam hati mendengar perih kesakitan anak-anaknya yang menahan lapar. Ia hanya mampu berkata, “sabar nak…” untuk menenangkan anak-anaknya. Dan memang tidak pernah ada yang bisa disantap lagi hingga besok pagi.<br />
<br />
<b><br />
Di sebuah kamar tidur di rumah yang lain lagi,</b><br />
Seorang suami mendekati isterinya perlahan dan penuh hati-hati. Ia bertanya, “apakah anak-anak sudah tidur?” “sudah” jawab sang isteri.<br />
<br />
Lalu, “bagaimana mungkin mereka bisa tidur dengan perut lapar setelah seharian tidak makan?” tanya sang suami lagi.<br />
<a name='more'></a><br />
“Ibu janjikan akan ada makan enak besok pagi saat mereka bangun, maka mereka pun segera tidur” jelas isterinya.<br />
<br />
Setiap malam, dialog itu terus berlangsung. Dan setiap pagi, tidak pernah ada makanan enak seperti yang dijanjikan sang ibu kepada anak-anaknya. Sungguh, boleh jadi di pagi-pagi yang akan datang, akan ada satu-dua anak dari keluarga itu yang tak pernah lagi terbangun lantaran kelaparan.<br />
<br />
<br />
<b>Sementara di sebuah rumah kontrakan,</b><br />
Seorang isteri berkata kepada suaminya, “pak, besok saya malu keluar rumah. Takut ketemu Pak Sofyan pemilik kontrakan ini. Kita sudah lima bulan tidak membayar kontrakan. Dan sebenarnya Pak Sofyan sudah mengusir kita”.<br />
<br />
Sang suami hanya mampu menghela nafas panjang. Sungguh, jika bisa ia tak ingin kalimat itu keluar dari mulut isterinya. Jika pun mampu, ia tak mau membuat isteri tercintanya malu bergaul bersama para tetangga lantaran terlalu banyak sudah hutang-hutang mereka yang belum sanggup terbayar.<br />
<br />
<b>Lagi, di sebuah ruang keluarga rumah yang lainnya,</b><br />
Seorang bapak membawa sejumlah uang cukup banyak dan bungkusan makanan yang nikmat untuk isteri dan anak-anaknya. Inginnya ia berteriak sekeras-kerasnya saat isteri dan anak-anaknya tertawa bahagia menyambut bingkisan yang dibawanya. Tetapi ia pun tak ingin membuyarkan kegembiraan di ruang keluarga itu.<br />
<br />
Saking bahagianya, sang isteri terlupa bertanya dari mana suaminya mendapatkan uang segitu banyak dan bisa membeli makanan enak. Sehingga setelah larut dan setelah semua anak-anaknya terlelap, teringatlah sang isteri bertanya. Apa jawab sang suami? “Siang tadi bapak terpaksa mencopet…”<br />
<br />
<br />
***<br />
<br />
Sungguh teramat banyak hal yang membuat hati ini lebih bergemuruh jika kita mau mendekat, melihat dan mendengarnya dari balik dinding-dinding rumah saudara-saudara kita. Lihat di sekitar kita, banyak suara-suara yang tak sanggup telinga ini mendengarnya, banyak tangis yang mengiris-iris hati, dan banyak pemandangan yang membuat terenyuh. Sayangnya, kita sering terlupa melihat dan mendekat…</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: right;"> <span style="font-size: xx-small;">Sumber : http://gawtama.blogspot.com/ </span></div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-17774771511363083412011-12-04T23:39:00.001-08:002011-12-04T23:39:37.103-08:00Beruntunglah anda menjadi wanita..!!!!<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: center;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXeMdF-hoOqpqzgi30347IsixbhocSQ6d-lqRZNdgdN9o7w6Q0i8OixKkNUhOlNoWgGx3bNUu9zalKoOO3aUy9WP9rVQfmgU_QOf1b2eV9-BQEgAcx-kvKqNgGhd5fkyoUGaJ_0vBkPt8/s400/wanita.jpg" /></div><br />
<br />
Ketidak tahuan sebagian wanita tentang istimewanya perempuan acap kali menuntut hak-hak yang berlebihan. Jika sebelumnya pembaca merasa bahwa laki-laki atau Tuhan itu tidak adil, maka simaklah uraian berikut. Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini :<br />
<br />
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.<br />
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.<br />
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.<br />
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.<br />
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.<br />
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.<br />
7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.<br />
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki<br />
<br />
<div style="text-align: center;"> <b> Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA". Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?</b></div><br />
1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.</div><div style="text-align: justify;"> <br />
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?</div><div style="text-align: justify;"> <br />
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.</div><div style="text-align: justify;"> <a name='more'></a><br />
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.</div><div style="text-align: justify;"> <br />
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.</div><div style="text-align: justify;"> <br />
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : salat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.</div><div style="text-align: justify;"> <br />
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.<br />
Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita... kan<br />
<br />
Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut tunduk kepada cara-cara peraturan buatan mereka. (emansipasi ala western) Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan hukum buatan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.<br />
<br />
Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).<br />
<br />
Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-2546800394376399222011-12-04T23:37:00.000-08:002011-12-04T23:37:32.527-08:00Kisah Buroq yang penuh pesona<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPuvAbejGyNxLobCF4JAW69xKi-ehmQQe2hdVutVY1oDGHyJI6fwyJiUBzoc85uDrwCLDeJxHbzVWb2B0Cj_0hvLtIvDFY-vpgZXSmYASaTJKG-vRq-9eN7dDI7d0aBGuBeNR32dKynI4/s1600/almaghoul.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPuvAbejGyNxLobCF4JAW69xKi-ehmQQe2hdVutVY1oDGHyJI6fwyJiUBzoc85uDrwCLDeJxHbzVWb2B0Cj_0hvLtIvDFY-vpgZXSmYASaTJKG-vRq-9eN7dDI7d0aBGuBeNR32dKynI4/s320/almaghoul.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> Kalau dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah "buraq" yang diartikan sebagai "Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw", dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan. Dalam pemakaian umum "buraq" itu berarti burung cendrawasih yang oleh kamus diartikan dengan burung dari sorga (bird of paradise). Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur'an dengan arti "kilat" termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya "Barqu".<br />
<br />
Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar dalam waktu 8 menit. Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit, dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar benda angkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluar sistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menuju kegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntaha itu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksi terjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa. <br />
<br />
Amatlah janggal jika kita mengatakan bahwa buraq tersebut dipahami sebagai binatang atau kuda bersayap yang dapat terbang keangkasa bebas. Orang tentu dapat mengetahui bahwa sayap hanya dapat berfungsi dalam lingkungan atmosfir planet dimana udara ditunda kebelakang untuk gerak maju kemuka atau ditekan kebawah untuk melambung keatas. Udara begitu hanya berada dalam troposfir yang tingginya 6 hingga 16 Km dari permukaan bumi, padahal buraq itu harus menempuh perjalanan menembusi luar angkasa yang hampa udara dimana sayap tak berguna malah menjadi beban. Dengan kecepatan kilat maka binatang kendaraan itu, begitu juga Nabi yang menaiki, akan terbakar dalam daerah atmosfir bumi, sebaliknya ketiadaan udara untuk bernafas dalam menempuh jarak yang sangat jauh sementara itu harus mengelakkan diri dari meteorities yang berlayangan diangkasa bebas. Semua itu membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw bukanlah melakukan perjalanan mi'rajnya dengan menggunakan binatang ataupun hewan bersayap sebagaimana yang diyakini oleh orang selama ini. <br />
<a name='more'></a><br />
Penggantian istilah dari Barqu yang berarti kilat menjadi buraq jelas mengandung pengertian yang berbeda, dimana jika Barqu itu adalah kilat, maka buraq saya asumsikan sebagai sesuatu kendaraan yang mempunyai sifat dan kecepatannya diatas kilat atau sesuatu yang kecepatannya melebihi gerakan sinar. <br />
<br />
Menurut akal pikiran kita sehari-hari yang tetap tinggal dibumi, jarak yang demikian jauhnya tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam beberapa saat saja. Untuk menerobos garis tengah jagat raya saja memerlukan waktu 10 milyard tahun cahaya melalui galaksi-galaksi yang oleh Garnow disebut sebagai fosil-fosil jagad raya dan selanjutnya menuju alam yang sulit digambarkan jauhnya oleh akal pikiran dan panca indera manusia dengan segala macam peralatannya, karena belum atau bahkan tidak diketahui oleh para Astronomi, galaksi yang lebih jauh dari 20 bilyun tahun cahaya. Dengan kata lain mereka para Astronom tidak dapat melihat apa yang ada dibalik galaksi sejauh itu karena keadaannya benar-benar gelap mutlak. Untuk mencapai jarak yang demikian jauhnya tentu diperlukan penambahan kecepatan yang berlipat kali kecepatan cahaya. Sayangnya kecepatan cahaya merupakan kecepatan yang tertinggi yang diketahui oleh manusia sampai hari ini atau bisa jadi karena parameter kecepatan cahaya belum terjangkau oleh manusia. <br />
<br />
Dalam AlQur'an kita jumpai betapa hitungan waktu yang diperlukan oleh para malaikat dan ruh-ruh orang yang meninggal kembali kepada Tuhan: Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepadaNya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS. 70:4) <br />
<br />
Ukuran waktu dalam ayat diatas ada para ahli yang menyebut bahwa angka 50 ribu tahun itu menunjukkan betapa lamanya waktu yang diperlukan penerbangan malaikat dan Ar-Ruh untuk sampai kepada Tuhan. Namun bagaimanapun juga ayat itu menunjukkan adanya perbedaan waktu yang cukup besar antara waktu kita yang tetap dibumi dengan waktu malaikat yang bergerak cepat sesuai dengan pendapat para ahli fisika yang menyebutkan "Time for a person on earth and time for a person in hight speed rocket are not the same", waktu bagi seseorang yang berada dibumi berbeda dengan waktu bagi orang yang ada dalam pesawat yang berkecepatan tinggi. Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas dinyatakan dengan angka satu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, dimana satu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti = 225 juta tahun waktu sistem solar. <br />
<br />
Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu dibumi sehari malaikat = 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyard tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548 tahun waktu malaikat. Namun malaikat Jibril kenyataannya dalam peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad Saw itu hanya menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi /maksimum 12 Jam/ atau = 1/100.000 tahun Jibril. <br />
<br />
Kejadian ini nampaknya begitu aneh dan bahkan tidak mungkin menurut pengetahuan peradaban manusia saat ini, tetapi para ilmuwan mempunyai pandangan lain, suatu contoh apa yang dikemukakan oleh Garnow dalam bukunya Physies Foundations and Frontier antara lain disebutkan bahwa jika pesawat ruang angkasa dapat terbang dengan kecepatan tetap /cahaya/ menuju kepusat sistem galaksi Bima Sakti, ia akan kembali setelah menghabiskan waktu 40.000 tahun menurut kalender bumi. Tetapi menurut sipengendara pesawat /pilot/ penerbangan itu hanya menghabiskan waktu 30 tahun saja. Perbedaan tampak begitu besar lebih dari 1.000 kalinya. <br />
<br />
Contoh lain yang cukup populer, yaitu paradoks anak kembar, ialah seorang pilot kapal ruang angkasa yang mempunyai saudara kembar dibumi, dia berangkat umpamanya pada usia 0 tahun menuju sebuah bintang yang jaraknya dari bumi sejauh 25 tahun cahaya. Setelah 50 tahun kemudian sipilot tadi kembali kebumi ternyata bahwa saudaranya yang tetap dibumi berusia 49 tahun lebih tua, sedangkan sipilot baru berusia 1 tahun saja. Atau penerbangan yang seharusnya menurut ukuran bumi selama 50 tahun cahaya pulang pergi dirasakan oleh pilot hanya dalam waktu selama 1 tahun saja. Dari contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa jarak atau waktu menjadi semakin mengkerut atau menyusut bila dilalui oleh kecepatan tinggi diatas yang menyamai kecepatan cahaya. <br />
<br />
Kembali pada peristiwa Mi'raj Rasulullah bahwa jarak yang ditempuh oleh Malaikat Jibril bersama Nabi Muhammad dengan Buraq menurut ukuran dibumi sejauh radius jagad raya ditambah jarak Sidratul Muntaha pulang pergi ditempuh dalam waktu maksimal 1/2 hari waktu bumi (semalam) atau 1/100.000 waktu Jibril atau sama dengan 10-5 tahun cahaya, yaitu kira-kira sama dengan 9,46 X 10 -23 cm/detik dirasakan oleh Jibril bersama Nabi Muhammad (bandingkan dengan radius sebuah elektron dengan 3 X 19-11 cm) atau kira-kira lebih pendek dari panjang gelombang sinar gamma. <br />
<br />
Nah, Barkah yang disebut dalam Qur'an yang melingkupi diri Nabi Muhammad Saw adalah berupa penjagaan total yang melindungi beliau dari berbagai bahaya yang dapat timbul baik selama perjalanan dari bumi atau juga selama dalam perjalanan diruang angkasa, termasuk pencukupan udara bagi pernafasan Rasulullah Saw selama itu dan lain sebagainya. Jadi, sekarang kita bisa mendeskripsikan tentang kendaraan bernama Buraq ini sedemikian rupa, apakah dia berupa sebuah pesawat ruang angkasa yang memiliki kecepatan diatas kecepatan sinar dan kecepatan UFO ? Ataukah dia berupa kekuatan yang diberikan Allah kepada diri Rasulullah Saw sehingga Rasul dapat terbang diruang angkasa dengan selamat dan sejahtera, bebas melayang seperti seorang Superman? <br />
<br />
Sebagai suatu wahana yang sanggup membungkus dan melindungi jasad Rasulullah sedemikian rupa sehingga sanggup melawan/mengatasi hukum alam dalam hal perjalanan dimensi. Sekaligus didalamnya tersedia cukup udara untuk pernafasan Nabi Muhammad Saw dan penuh dengan monitor-monitor yang memungkinkan Nabi untuk melihat keluar ataupun juga monitor-monitor yang bersifat "Futuristik", yaitu monitor yang memberikan gambaran kepada Rasulullah mengenai keadaan umatnya sepeninggal beliau nantinya. <br />
<br />
Bukankah ada banyak juga hadist shahih yang mengatakan bahwa selama perjalanan menuju ke Muntaha itu Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan pemandangan-pemandangan yang luar biasa? Apakah aneh bagi Anda jika Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan oleh Allah (melalui monitor-monitor futuristik tersebut) terhadap apa-apa yang akan terjadi dikemudian hari? Apakah Anda akan mengingkari bahwa jauh setelah sepeninggal Rasul ada banyak sekali manusia-manusia yang mampu meramalkan ataupun melihat masa depan seseorang ? <br />
<br />
Dalam dunia komputer kita mengenal virtual reality (VR) yaitu penampakan alam nyata ke dalam dimensi multimedia digital yang sangat interaktif sehingga bagaikan keadaan sesungguhnya. Apakah tidak mungkin Rasulullah telah merasakan fasilitas VR dari Allah Swt untuk mempresentasikan kepada kekasihNya itu surga dan neraka yang dijanjikanNya? Anda pasti pernah mendengar sebutan "Paranormal" bukan? Jika anda mempercayai semua itu, maka apalah susahnya bagi anda untuk mempercayai bahwa hal itupun terjadi pada diri Rasulullah Saw, hanya saja bedanya bahwa semua itu merupakan gambaran asli dari Allah Swt yang sudah pasti kebenarannya tanpa bercampur dengan hal-hal yang batil. Hal ini juga bisa kita buktikan dengan banyaknya ramalan-ramalan Nabi terhadap keadaan umat Islam setelah beliau tiada dan menjadi kenyataan tanpa sedikitpun meleset? Darimana Rasulullah dapat melakukannya jika tidak diperlihatkan oleh Allah sebelumnya ? <br />
<br />
<blockquote> <i>Allah memberikan kebijaksanaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. (QS. 2:269) </i></blockquote><br />
Hikmah dalam ayat 2:269 dan ayat-ayat lainnya, saya artikan sebagai kebijaksanaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya, kebijaksanaan ini berarti sangat luas, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dunia atau akhirat, sebagai perwujudan dari Rahman dan RahimNya. <br />
<br />
Didalam Hadist disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw berangkat ke Muntaha dengan ditemani oleh malaikat Jibril yang didalam AlQur'an surah 53:6 dikatakan memiliki akal yang cerdas. Dan dalam perjalanan itu Nabi diberikan kendaraan bernama Buraq yang kecepatannya melebihi kecepatan sinar. Selanjutnya selama perjalanan Nabi banyak bertanya kepada malaikat Jibril tentang apa-apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya, ini menunjukkan bahwa Nabi dan Jibril berada dalam jarak yang berdekatan. Tidak mungkinkah Jibril ini yang mengemudikan Buraq untuk menuju ke Muntaha? Dalam kata lain, Jibril sebagai pilot dan Muhammad sebagai penumpang? <br />
<br />
Bukankah Muhammad sendiri baru pertama kali itu mengadakan perjalanan ruang angkasa, sementara Jibril telah ratusan atau bahkan jutaan kali melakukannya didalam mengemban wahyu yang diamanatkan oleh Allah? Jika dikatakan Nabi sebagai pilot, dari mana Nabi mengetahui arah tujuannya berikut tata cara pengemudian Buraq ini, apalagi ditambah dengan banyaknya visi-visi alias Virtual Reality yang diberikan oleh Allah kepada beliau selama perjalanan dan mengharuskannya mengajukan beragam pertanyaan kepada Jibril? Namun jika kita kembalikan pada pendapat saya semula bahwa Jibril dalam hal ini berlaku sebagai pilot dan Nabi sebagai penumpang, maka semua pertanyaan dan keraguan yang timbul akan hilang. <br />
<br />
Dalam hal ini Jibril adalah pilot terbang berpengalaman, ia juga sangat cerdas, sementara atas diri Nabi sendiri sudah diberikan oleh Allah Barqah disekeliling beliau, sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam perjalanan, seperti goyangnya pesawat, tekanan gravitasi yang hilang, udara dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh apa-apa pada diri Nabi yang mulia ini. Dan keadaan yang tanpa pengaruh apa-apa itu memungkinkan bagi Nabi untuk mengadakan pertanyaan-pertanyaan atas visi-visi yang dilihatnya itu sekaligus dapat melihatnya secara jelas/Virtual Reality . <br />
<br />
Kembali pada Jibril yang senantiasa meminta izin didalam memasuki setiap lapisan langit kepada malaikat penjaga, itu dikarenakan bahwa mereka tidak mengenali Jibril yang berada didalam Buraq itu, sehingga begitu Jibril menjawab, mereka baru bisa mengenali suaranya dan melakukan pendeteksian secara visi keadaan dalam Buraq sehingga nyatalah bahwa yang datang itu benar-benar Jibril. <br />
<br />
Didalam Hadist juga disebutkan bahwa malaikat penjaga langit itu juga menanyakan tentang identitas sosok manusia yang dibawa oleh malaikat Jibril, yang tidak lain dari Rasulullah Muhammad Saw. Dan dijelaskan oleh Jibril bahwa Rasulullah Saw diutus oleh Allah dan telah pula diperintahkan untuk naik ke Muntaha. (Hadist mengenai ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan dinyatakan oleh jumhur ulama dari ahlussunnah sebagai Hadist yang shahih). <br />
<br />
Hal ini memang berkesan lucu bagi sebagian orang, apalagi mengingat bahwa Nabi adalah manusia yang paling mulia yang mendapatkan kedudukan terhormat yang bisa dibuktikan dengan bersandingnya nama Allah dan nama beliau dalam dua buah khalimah syahadat yang tidak boleh dicampuri, ditambah atau dikurangi dengan berbagai nama lain karena tiada hak bagi makhluk lainnya mencampuri masalah ini. Namun justru disinilah letak kebesaran Tuhan. Semuanya sengaja dipertunjukkan secara ilmiah kepada Nabi agar beliau dapat membuktikan sendiri betapa ketatnya penjagaan langit itu sebenarnya. <br />
<br />
Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa yang disebut dengan lapisan langit pada Muntaha itu adalah berupa planet-planet yang terdekat dengan "bumi-muntaha", hal ini saya hubungkan dengan pernyataan Qur'an pada surah 72:9 bahwa Jin atau Iblis itu dapat menduduki beberapa tempat. Mampu menduduki tempat disana artinya mampu berdiam ditempat tersebut, dan karena tempat itu ganda (beberapa tempat), maka jelas tempat itu bukan Muntaha itu sendiri, namun tempat yang terdekat dari Muntaha. Sesuai dengan kajian saya sebelumnya, bahwa Muntaha itu berupa bumi yang disekitarnya juga terdapat planet-planet, maka planet-planet itulah tempat atau posisi para syaithan itu berdiam dahulunya untuk mencuri dengar berita-berita langit. <br />
<br />
Muntaha sendiri berarti "Dihentikan" atau bisa juga kita tafsirkan sebagai tempat terakhir dari semua urusan berlabuh. Tempat yang menjadi perbatasan segala pencapaian kepada Tuhan. Sidrah berarti "Teratai" yaitu bunga yang berdaun lebar, hidup dipermukaan air kolam atau telaga. Uratnya panjang mencapai tanah dasar air tersebut. Bilamana pasang naik, teratai akan ikut naik, dan bila pasang surut diapun akan turun, sementara uratnya tetap terhujam pada tanah dasar tempatnya bertumbuh. <br />
<br />
Teratai yang berdaun lebar menyerupai keadaan planet yang memiliki permukaan luas, sungguh harmonis untuk tempat kehidupan makhluk hidup. Teratai berurat panjang mencapai tanah dasar dimana dia tumbuh tidak mungkin bergerak jauh, menyerupai keadaan planet yang selalu berhubungan dengan matahari darimana dia tidak mungkin bergerak jauh dalam orbit zigzagnya dari garis ekliptik. Dan air dimana teratai berada menyerupai angkasa luas dimana semua planet yang ada mengorbit mengelilingi matahari. Turun naik teratai dipermukaan air berarti orbit planet mengelilingi matahari berbentuk oval, bujur telur, dimana ada titik Perihelion yaitu titik terdekat pada matahari yang dikitarinya, begitupula ada titik Aphelion, titik terjauh dari matahari. Sewaktu planet berada di Aphelionnya dia bergerak lambat. Keadaan gerak demikian membantu kestabilan orbit setiap planet yang mulanya hanya didasarkan atas kegiatan magnet yang dimilikinya saja. <br />
<br />
Allah sendiri tidak berposisi di Muntaha, meskipun Muntaha itu merupakan planet terjauh dan terpinggir dalam bentangan alam semesta sekaligus sebagai dimensi tertinggi, dimana mayoritas malaikat berada disana sembari memuji dan bertasbih kepada Allah, ia hanyalah sebagai suatu tempat ciptaan Allah yang pada hari kiamat kelak akan dileburkan pula dan semua isinya, termasuk para malaikat itu akan mati kecuali siapa yang dikehendakiNya saja (QS. 27:87), hanya Allah sajalah satu-satunya dimensi Tertinggi yang kekal dan abadi (QS. 2:255).</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-72175282237620311942011-12-04T23:31:00.000-08:002011-12-04T23:31:52.259-08:00Ternyata fenomena facebook sudah di singgung di Al'quran<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: center;"> <i>Ternyata facebook sudah "diramalkan" kehadirannya sejak 14 abad yang lalu<br />
Dibaca Sampai Selesai ya....</i></div><br />
<div style="text-align: center;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9KfLEgbI1_F0zG38jONOOJI75u63U_idxOR7qzH2LzThBl3w1YD_r-Dgh32-diqFvO2uaixVSxR_tleVVcKyRNfslXxdirfNitoDHIlNKaeGNcZlPF403cLXmQBzqGUxC3MaUzJJYHHo/s320/images.jpg" /></div><br />
Suatu ketika selepas Ashar di Masjid Al Hikam. Di salah satu pojok masjid tersebut terdapat Ranid dengan dua orang temannya yakni Ahmad dan Ilmi yang terlihat sedang mendiskusikan sesuatu. Kali ini tema yang diangkat seputar masalah I’jazul Quran (Mukjizat Al Quran). Diskusi yang berjalan cukup santai namun sarat akan ilmu.<br />
<br />
Ahmad adalah seorang mahasiswa salah satu PTS di Jakarta dengan program studi Matematika. Seorang calon pengabdi masyarakat dengan ilmunya. Ahmad selalu berupaya mengaitkan Al-Qur’an dengan bidang studinya matematika. Ahmad sering berkutat dengan angka-angka dalam Al-Qur’an.<br />
<b><br />
Ahmad pun memulai diskusi.</b> </div><div style="text-align: justify;"> <blockquote> “Subhanallah alquran itu bener-bener mukjizat. gw pernah baca di Internet bahwa ternyata kata Yaum (hari) di dalam alquran sebanyak 365 kata sama seperti jumlah hari dalam satu tahun, kata syahr (bulan) disebutin 12 kali sama kayak jumlah bulan dalam satu tahun, sab’u (minggu) disebutin 7 kali sama dengan jumlah hari per minggu. Belum lagi kata-kata yang berlawan kata. Misalnya ad dunya 115 kali, al akhiroh juga 115 kali. Malaikat 88 kali sedangkan asy syayathin 88 kali juga. Al hayat 145 kali begitupun dengan Al Maut yang juga 145 kali. Belum lagi angka 19 yang disebutin dalam alquran surat Al Mudatsir ayat 30. Sebetulnya masih banyak tapi mending antum liat di internet aja nafsi-nafsi, tinggal tanya mbah google ketik key word nya keajaiban angka dalam alquran,” Celoteh Ahmad sekaligus mengakhiri presentasinya.</blockquote><a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: center;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwljkzdcawEjITaU1WQ60vWV0bHG2KXtwq5tvWM6EZ0MW2hbm0f1YKaxCPLgfvANu-mSDB64hr7TzHowNeg1vFrikb-GWg2qZHH0zsikq944YW9CvpMKG9iZhODx4usqHLDk0txdFL13c/s1600/5259358.jpg" /></div><br />
<br />
Tiba giliran Ranid memaparkan pengetahuannya seputar masalah mukjizat Quran. Ranid memang sangat menyenangi diskusi-diskusi tentang kajian Islam berhubung program studi Ranid adalah bahasa Arab yang ia geluti di salah satu Ma’had Lughoh di Jakarta. Maka ia akan memaparkan sepengetahuannya tentang I’jazul Quran dari sudut pandang bahasa.<br />
<br />
Setelah mengucapkan basmalah seraya memuji Allah dengan hamdalah, serta sholawat kepada Nabi SAW. Ranid pun mulai berkata “Mumtaz! ustadz Ahmad mantep dah penjelasannya, giliran ane ya? Gini jadi mukjizat kalo diliat dari segi bahasa maka secara sederhana dapat diartikan sebagai 'senjata' untuk melemahkan terhadap tantangan dakwah yang ada. Contoh di zaman nabi Musa AS berhubung waktu itu sihir sedang ngetrend-ngetrendnya maka Allah kasih mukjizat nabi Musa AS 'menyerupai' sihir, tapi bukan sihir, dengan tongkatnya yang terkenal. Bisa berubah jadi ular, ngebelah lautan, dsb. Trus di zaman nabi Isa AS berhubung waktu itu ilmu kedokteran lagi maju-majunya maka Allah kasih kepada nabi Isa AS mukjizat yang berhubungan dengan dunia pengobatan. Nah, di zaman Rasul SAW pada masa itu kaum jahiliyyah terkenal akan syairnya yang luar biasa Indahnya. Maka Allah pun memberikan kepada Nabi SAW berupa alquran sebuah mukjizat yang begitu sangat tinggi dan sarat akan nilai sastranya.”<br />
<br />
Ranid masih melanjutkan pemaparannya “bahkan Allah nantangin mereka kaum kafir untuk buat satu surat saja yang semisal dengan alquran. Coba ente berdua buka Al-Baqoroh ayat 23<br />
'dan jika kamu meragukan Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) maka buatlah satu surat semisalnya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah jika kamu orang yang benar,' <br />
dan dilanjutan ayatnya, bahwa Allah sudah kasih garansi, mereka pasti gak akan mampu ngebuatnya. Pernah ada kisah tentang Musailamah Al-Kadzdzab yang coba-coba buat alquran tandingan. Salah satu suratnya niru-niru al-fiil. Dan surat gadungan itu ditertawakan banyak orang karena diliat dari sisi bahasa dan maknanya betul-betul jelek. Dan satu hal lagi cuma alquran kitab suci yang bisa dihafal oleh jutaan manusia walaupun manusianya itu sendiri pun tidak mengetahui arti alquran. Bahkan uniknya juga, hafalannya tersebut lengkap sampai titik dan komanya. Subhanallah maha benar Allah dalam firmanNya 'dan sungguh Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan' Al-Qomar ayat 17,” Ranid pun mengakhiri makalah yang dibawakannya.<br />
<br />
Selanjutnya giliran Ilmi yang mendapat giliran menjelaskan mukjizat quran berdasarkan studi yang ia geluti. Ilmi adalah seorang mahasiswa IT di salah satu PTS di Jakarta. Berbeda dengan kedua orang sahabatnya tadi, Ikhwan lajang ini tengah mengerjakan tugas akhir dalam perkuliahannya. Hal ini dikarenakan Ilmi terlebih dahulu kuliah selepas SMA daripada Ahmad dan Ranid yang sempat menunda jenjang akademisnya.<br />
<br />
Lengkap dengan stelan kacamata khas para hacker di film Hollywood, Ilmi pun memulai pembicaraannya. “sebenernya ane belum mau mengatakan ini mukjizat atau gak? terus terang ane gak berani. Tapi salah satu point yang pernah ane dengar dalam seminar Qur’an bahwa kenapa Qur’an disebut mukjizat tak lain dan tak bukan adalah karena kebenarannya dalam 'meramal' masa depan. Betul gak Ran?” Ilmi bertanya pada Ranid. Ranid pun mengiyakan pernyataan Ilmi dengan mengaggukan kepala, seolah tak mau kehilangan pemaparan dari Ilmi sahabatnya.<br />
<br />
Ilmi melanjutkan “surat al-lahab contohnya, di situ Allah memastikan bahwa Abu Lahab bakalan tetep kafir dan masuk neraka. Dan ketika surat itu turun di Mekkah, Abu Lahab ternyata masih hidup. Sekarang coba antum bayangin kalo seandainya Abu Lahab itu tergerak hatinya untuk masuk Islam atau pun pura-pura masuk Islam maka Al-Quran akan dipertanyakan kebenarannya dari dulu sampai sekarang. Ataupun di surat Ar-Rum di situ dijelaskan bahwa Romawi bakalan menang melawan Persia. Dan itu subhanallah terjadi beberpa tahun kemudian. Setelah pada peperangan yang sebelumnya Romawi kalah maka pada peperangan selanjutnya Romawi menang telak.<br />
<br />
Dan satu lagi peristiwa fathul Mekkah di surat Al-Fath. Allah memastikan kaum Muslimin akan memasuki Mekkah setelah sekian lama hijrah ke Madinah. Dan subhanallah hal itu terbukti.”<br />
<br />
<b><br />
Fenomena Al-Fisbukiyyah dalam Al-Qur'an</b><br />
<br />
“Ah itu mah dari aspek sejarah Mi, coba dari aspek IT sesuai sama studi ente?” Tanya Ranid seolah menantang Ilmi. “Weitss, tenang-tenang ane kan belum selesai jelasinnya, ana lanjut ya!” Jawab Ilmi. “Nah berhubung tadi ane bilang ana gak berani nyebut ini mukjizat atau nggak, maka ane akan bilang ini kehebatan Quran.” Ilmi masih melanjutkan, sementara kedua rekannya Ahmad dan Ranid masih terus diam dan menyimak kata per kata yang akan terlontar dari mulut Ilmi. “ente berdua tau gak, bahwa sejak 1400 tahun yang lalu alquran sudah menyinggung tentang Facebook dan kawan-kawannya?!” Ahmad sang Cagur (Calon Guru) tertegun diiringi dengan tertawa kecil seolah tak percaya statmen Ilmi. Lain lagi dengan Ranid yang masih berpikir dan mencari-cari bahwa apakah benar kata Facebook ada di dalam alquran. Dengan mencoba mentashrif pola-pola fi’il.<br />
<br />
Ilmi meneruskan kembali pemaparannya “Ahmad, coba ente berdua buka surat Al-Ma’arij ayat 19-21 <br />
<br />
<blockquote> "'Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir.' </blockquote><br />
Ayat ini menjelaskan fenomena jama’ah "Al-Fisbukiyyah" secara umum. Coba ente-ente liat wirid-wirid mereka.<br />
<br />
Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. Dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. Dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah ane belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status 'lagi roka’at dua nih' naudzubillah kalo sampai ada!” canda Ilmi.<br />
<br />
Ahmad dan Ranid pun tertawa dan mengaminkan ucapan Ilmi. “Terus di ayat setelahnya dikatakan 'apabila dapat kebaikan maka ia kikir.' Ane rasa betul ayat tersebut. Coba ente berdua hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain pada tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.”<br />
<br />
“Ah, lo iri aja kali jangan sok jaim deh?!” Kali ini Ahmad yang bertanya kepada Ilmi. Ilmi pun menjawab “ane rasa jaim itu perlu, dalam konteks JAIM, Jaga-Iman berkaitan dengan hal malu, ane tidak mengharamkan update status, akan tetapi alangkah baiknya update-nya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih. Inget akh dalam hadits riwayat Bukhori dikatakan Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesukamu. Ulama bilang bahwa jika kita udah gak malu sama Allah dan tidak merasa diawasinya maka tunaikan saja hawa nafsumu dan lakukan apa yang kau inginkan.” Jawab Ilmi.<br />
<br />
Ranid tak menyangka sahabatnya Ilmi dapat menarik dan mengaitkan surat Al-Ma’arij ayat 20-22 dengan fenomena Facebookers yang bergentayangan di dunia maya. Alhamdulillah bertambah satu lagi pengetahuan Ranid pada hari itu. Sungguh Ranid sejatinya sudah sering membaca atau bahkan menghafalkan surat ini. Namun dikarenakan kurang men-tadabbur-i ayat ini maka alangkah kagetnya ia mendengarkan penjelasan yang dipaparkan oleh sahabatnya Ilmi.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;"> <span style="font-size: xx-small;"><i>http://danish56.blogspot.com/2011/04/sudah-fenomena-facebook-sudah.html</i></span></div></div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-88471712337795454002011-12-04T22:56:00.000-08:002011-12-04T22:56:14.692-08:00" jejak" islam di luar angkasa<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div>Barat telah mencapai kemajuan dalam ilmu luar angkasa. Tapi, sesungguhnya dari tangan ilmuwan Muslim misteri angkasa luar itu pertama kali berhasil disibak.<br />
<div style="text-align: justify;"> <br />
Islam mencapai puncak kejayaannya pada era pemerintahan Daulah Abbasiyah, terutama pada bidang ilmu pengetahuan. Nyaris tak ada sejengkal pun dari bilik-bilik ilmu ini yang tidak tersentuh oleh umat Islam. Termasuk ilmu tentang dunia luar angkasa. Nashiruddin ath-Thusi dan al-Biruni adalah sebagian dari sosok yang cukup dikenal kepakarannya dalam bidang ini.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdWr79m2PoHBuMT9a_9QWyezHNyrsn0WfYpiYNe75aDDbBL256cONcI2Ft-YBMOA-wl8gxDa6PltnWkLbLIb0JNorWdF1-9tD8siOvSguJo2ePSHg8REPgjjltkI8BqL6I6tamMjPiRTE/s1600/islam-teknologi.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdWr79m2PoHBuMT9a_9QWyezHNyrsn0WfYpiYNe75aDDbBL256cONcI2Ft-YBMOA-wl8gxDa6PltnWkLbLIb0JNorWdF1-9tD8siOvSguJo2ePSHg8REPgjjltkI8BqL6I6tamMjPiRTE/s320/islam-teknologi.jpg" /></a><br />
Jadi sebelum ilmuwan Barat bergelut di dalamnya, para ilmuwan Islam telah lebih dulu mendalami dan mengakrabi dunia angkasa luar. Meski tak semaju dengan capaian ilmuwan Barat, tapi dari hasil kajian ilmuwan Muslimlah pintu-pintu menuju kemajuan terbuka satu demi satu.<br />
<br />
Bintang, bulan, dan matahari adalah obyek penelitian yang paling menarik perhatian para ilmuwan Muslim kala itu. Pasalnya, Al-Quran mengabarkan bahwa ketiga ciptaan Allah ini mempunyai fungsi yang luar biasa. Bintang misalnya, Allah menciptakannya sebagai petunjuk dalam menentukan arah.<br />
<br />
Inilah yang coba diteliti oleh ilmuwan Muslim ketika itu. Dari hasil kajian dunia luar angkasa, beragam kemudahan bisa dinikmati umat Islam saat itu. Satu persatu hikmah dan manfaat di balik penciptaan bintang berhasil terkuak. Yang paling sangat bermanfaat adalah cara dalam menjadikan bintang sebagai penunjuk arah.<br />
<a name='more'></a><br />
Jelas saja hasil itu berpengaruh besar dalam kehidupan umat Islam saat itu. Sektor perekonomian termasuk yang paling merasakan berkahnya. Perjalanan bisnis para saudagar Arab yang kerap tersendat oleh pekatnya malam, kini sudah mulai teratasi. Dengan adanya penunjuk arah, hamparan padang pasir yang berselimutkan gelapnya malam bukan lagi 'penyesat' yang perlu ditakuti. Begitu juga para nelayan yang mencari ikan di hamparan laut luas.<br />
<br />
Kita juga mengakui bahwa sebagian dari ilmu perbintangan ini dikecam oleh para ulama. Namun, jika kita perhatikan buku akidah, maka yang diharamkan adalah ilmu perbintangan yang digunakan untuk meramal perkara-perkara yang belum terjadi, seperti meramal nasib atau kejadian tertentu yang sifatnya ghaib bagi manusia. Lain halnya jika ia digunakan untuk kepentingan menentukan arah. Dalam fungsi ini hukumnya mubah-mubah saja. Al-Quran sendiri melegalkannya. Bahkan, hukum itu bisa berubah menjadi mustahab atau wajib jika digunakan untuk menentukan arah kiblat.<br />
<br />
<b>Bukti Sejarah</b><br />
<br />
Di perpustakaan Eropa, kita bisa menemukan bukti bahwa sumbangsih ilmuwan Muslim dalam ilmu luar angkasa bukan omong kosong. Khususnya yang berkaitan dengan penamaan bintang. Seorang penulis Barat bernama Paul Kunitzsch menemukannya dalam buku Almagest karya Ptolomeus tentang penamaan bintang "Fomalhault" . Nama itu berasal dari bahasa Arab, "famul haut" yang berarti mulut ikan hiu. Muslim Heritage Foundation bahkan mencatat ratusan nama bintang yang berasal dari Bahasa Arab.<br />
<br />
Tapi begitulah siklus kehidupan yang diinginkan pencipta-Nya. Allah akan mempergilirkan kejayaan itu berdasarkan usaha dan kerja keras setiap kaum. Itulah yang terjadi pada rezim Abbasiyah. Pemerintahan yang semakin melemah memaksa perkembangan ilmu pengetahuan kembali masuk ke jalur lambat. Apa yang telah dirintis oleh para ilmuwan kita seolah kehilangan induknya karena tak lagi mendapat nafkah perhatian yang memadai. Salah satu yang mengalami nasib malang itu adalah ilmu angkasa luar.<br />
<b><br />
Lahir kembali</b><br />
<br />
Berabad abad terlelap tidur, akhirnya kejayaan Islam di luar angkasa yang nyaris terkubur itu seolah lahir kembali. Sultan Salman Abdul Aziz adalah aktor utamanya. Pria berkebangsaan Arab Saudi ini tak lagi mengamati ciptaan Allah di luar angkasa dari bumi. Ia melihatnya dalam radius yang lebih dekat.<br />
<br />
Pada tahun 1985, ia berangkat ke luar angkasa sebagai peneliti mewakili organisasi satelit Arab. Keberangkatannya tentu saja mengangkat prestise umat Islam di dunia internasional. Pasalnya, pria yang tak lain cucu pendiri Kerajaan Arab Saudi ini menjadi orang Islam pertama yang berhasil menembus luar angkasa.<br />
<br />
Ia melayang di dunia yang sangat asing ini selama delapan hari. Sepulang dari luar angkasa Sultan bukannya istirahat. Pria kelahiran Riyadh, 27 Juni 1956 ini bersama beberapa orang temannya, langsung mendirikan Association of Space Explorers. Lembaga bertaraf internasional ini mewadahi para astronot yang pernah mengangkasa. Sultan menjadi orang penting di dalamnya.<br />
<br />
Keinginan mengembalikan kejayaan Islam di luar angkasa juga ikut menjalar sampai ke negeri jiran. Pemerintah Malaysia selalu menunggu waktu yang tepat untuk mengirim putra terbaiknya ke luar angkasa. Dan saat yang dinanti pun tiba. Pada tahun 2005, pemerintah Malaysia memutuskan untuk membuat program mengirim angkasawan ke Rusia. Mereka belajar di sana sebelum terbang.<br />
<br />
Rencana besar ini tidak dilakukannya dengan sembrono. Pendaftaran memang terbuka, tapi seleksinya diperketat. Jumlah pendaftar mencapai 11.000 orang. Mereka mengikuti sembilan tahap seleksi, sampai akhirnya hanya terpilih sepuluh di antara mereka yang layak pergi ke Rusia untuk memperdalam ilmu angkasa di sana. Dari sepuluh orang yang dikirim, Rusia memutuskan untuk memilih satu saja di antara mereka yang layak pergi menjalankan misi di luar angkasa.<br />
<br />
Keberuntungan itu jatuh pada Dr Sheikh Muszafhar Shukor. Pria yang sehari-harinya bekerja di sebuah rumah sakit di Malaysia, berhasil menyisihkan ribuan pesaingnya. Ia akhirnya meluncur ke angkasa pada tanggal 10 Oktober 2007 lalu. Sesuai dengan keahliannya sebagai dokter bedah ortopedik, di luar angkasa ia menjalani eksperimen yang terkait dengan bedah tulang.<br />
<br />
<b>Shalat di Luar Angkasa</b><br />
<br />
Penelitian bukanlah satu-satunya misi Sheikh Muszafhar di luar angkasa. Ia juga membawa misi relijius yang sangat penting. Ia ingin melaksanakan shalat di luar angkasa, sekaligus mengabarkan kepada dunia bahwa shalat adalah ibadah yang sangat agung. Ibadah yang tidak boleh ditinggalkan kapan dan di mana saja, termasuk ketika berada di luar angkasa.<br />
<br />
Bersama tiga astronot lainnya, ia mengangkasa selama 12 hari. Waktu itu umat Islam di bumi sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagai orang Islam, Sheikh tetap menjalankan ibadah itu meski berada ribuan mil dari bumi. Dan ia mengaku, berpuasa di langit jauh lebih nyaman dan khusyuk. Selain karena tidak merasa haus, lapar, atau lelah, ia juga bisa melihat beragam tanda-tanda kekuasaan Allah.<br />
<br />
Di angkasa, Sheikh menjalankan sejumlah eksperimen yang diamanahkan kepadanya. Di atas sana, ia menjalankan fungsinya sebagai dokter dengan penelitian-penelitian biologis dan kimiawinya. Menurut Sheikh, 12 hari ternyata tidak cukup panjang untuk menjalankan semua eksperimennya.<br />
<br />
Sheikh tidak bisa menyembunyikan rasa puas dari perjalanannya ini. Bukan saja karena ia berhasil melakukan penelitian, sebagaimana yang ia rencanakan. Di luar angkasa ia bisa menjumpai banyak sekali tanda kekuasaan Allah. Yang tak mungkin terlupakan, ketika ia mendengar suara adzan di sana.</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-57162939415639185662011-12-03T03:04:00.000-08:002011-12-03T03:04:12.157-08:0042 fakta seorang ayah<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: center;"> <img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-SJBJOVgh5MA/Tf5cgPwAtiI/AAAAAAAAb3c/K7NsBXJoS9g/s400/a-dads-love-25.jpg" /> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 1. Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 2. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 3. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 4. Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi sebenarnya lebih menyenangkan. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 5. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 6. Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 7. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti berenang di air setelah ia melepaskanya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 8. Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 9. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak baik dan menyayangi. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 10. Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup </div><div style="text-align: justify;"> <a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;"> 11. Ayah benar-benar senang membantu seseorang...tapi ia sukar meminta bantuan. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 12. Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?... .mmmmhhh..."tidak terlalu mengecewakan" ^_~ </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 13. Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 14. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 15. Ayah akan sangat senang membelikanmu makanan selepas ia pulang kerja, walaupun dia tak dapat sedikitpun bagian dari makanan itu </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 16. Ayah selalu berdoa agar kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, walaupun kita jarang bahkan jarang sekali mendoakannya </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 17. Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 18. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 19. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 20. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 22. Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan..... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 23. Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 24. Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya.... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 25. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu.... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 26. Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ,,tidak" </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 27. Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 28. Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap rokok dikamar mandi. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 29. Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan" </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 30. Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu hal yang baik persis seperti caranya.... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 31. Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri.... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 32. Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 33. Ayah tidak suka meneteskan air mata .... ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya,dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis) </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 34. ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 35. tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 36. Ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya" </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 37. Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: ,, jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu" </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 38. Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu" </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 39. Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu.... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 40. Ayah bisa membuatmu percaya diri... karena ia percaya padamu... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 41. Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik.... </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> 42. Dan terpenting adalah... Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.</div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5436042085951507852.post-6419722061596813332011-12-03T03:02:00.001-08:002011-12-03T03:02:25.486-08:00Sebuah tulisan tentang kejujuran<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFsub8fijqZPQEB9PsKk8Dm-5hOiKzra603eVyzOnUplMiSPilOUg9xwqg1P5OnIJ9_DMOJlPA9naq4HcSnR1coH8dO77WOVba739Uiz2krPm3dXr2c5FIHXG4Xf2VfqgkTfjHdDt36Y0/s1600/drop_ki-mizu.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFsub8fijqZPQEB9PsKk8Dm-5hOiKzra603eVyzOnUplMiSPilOUg9xwqg1P5OnIJ9_DMOJlPA9naq4HcSnR1coH8dO77WOVba739Uiz2krPm3dXr2c5FIHXG4Xf2VfqgkTfjHdDt36Y0/s320/drop_ki-mizu.jpg" /></a>Kehidupan adalah rahasia kekuasaan Tuhan, terkadang bahagia dan terkadang menderita, ada tangisan air mata dan sebentar kemudian gema gelak tawa menutupinya, ada keindahan ada juga kesuraman, hendaknya semua itu kita sadari dengan segala kerendahan hati.<br />
<br />
Jika kejujuran kita membuat resah hati seseorang, jika keterusterangan kita mengganggu tidur malam seseorang, jika apa yang keluar dari suara hati ini menjadikan diri orang lain tersakiti. Maka mohonlah maaf pafanya, atas ketidakkuasaan hati untuk memendam perasaan.<br />
<br />
Kejujuran memang berat, dan terkadang kita dibuat tidak berdaya dan serba salah dengan kejujuran itu sendiri. Antara ya dan tidak, antara suka dan benci, antara menerima dan menolak, antara mengakui dan menutupi, sulit memang untuk bisa mengatakan “tidak” tanpa harus menyakiti kesucian hati. Kalau penulis sendiri ditanya seperti itu, sementara hati ini belum berpikir ke situ, penulis pun akan.Terkadang penulis sendiri juga bingung, apakah juga dikatakan kejujuran meski menyakiti perasaan, kalau perasaan orang sedih karena kejujuran penulis, sementara itu merupakan hal yang benar yang telah penulis lakukan, mengapa orang itu tidak membuat penulis sedih karena kejujurannya? Dan jika merupakan kesalahan, mengapa engkau malah berbohong untuk kesedihanku? Bukankah itu lebih menyakitkan. Kalau engkau tidak mencintaiku mengapa harus berkata sayang, kalau engkau menyayangiku mengapa dirimu melupakanku, dan saat aku belajar untuk melupakanmu justru dirimu malah datang mengingatkan.<br />
<br />
Kekasih, apa sebenarnya yang ingin engkau lakukan terhadapku? Kalau engkau mau bermain, mengapa harus perasaan yang jadi korban? Kalau engkau mau berteman, mengapa begitu mesra dengan apa yang terucapkan? Kalau engkau ingin bercanda dan tertawa, mengapa hati selalu kau bawa serta? Kalau engkau ingin bersahabat, mengapa dirimu begitu berhasrat hanya sekedar untuk curhat?. Kalau dirimu merasa kasihan padaku, maka berilah apa yang aku butuhkan bukan malah kebohongan. Kalau dirimu tidak tega, maka bantulah aku semampu dirimu bisa, bukan malah menyiksa dengan kemesraan ungkapan kata-kata.<br />
<br />
Yang terjadi biarlah terjadi, Karena, hanya itu yang sanggup kuucapkan sebagai wujud kepasrahan akan kehendak yang telah Dia berikan, sebagai wujud rasa syukur Karena, aku sanggup berkata jujur kepadamu. Ketahuilah, apapun yang telah engkau katakan kepadaku, aku menerimanya dengan segala kerendahan hati, Karena, aku sendiri sadar dengan segala kekurangan dan kekhilafan ini. Tak ada marah dalam hati, tak ada kesal membakar jiwa, tak ada dendam menghasut sukma, dan tak ada putus asa menindih cita. Aku hanya memohon semoga diri ini senantiasa bisa jujur kepadamu, berterus terang dengan perasaan yang kualami, dan berkata apa adanya tentang diriku dihadapanmu. Hanya itu yang sementara ini aku ingini, belajar untuk bisa melakukan kejujuran. <br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;"> <span style="font-size: xx-small;">Sumber: http://dahlan.abatasa.com/post/detail/2236/makna-sebuah-kejujuran </span></div></div>Uzi Rifdahhttp://www.blogger.com/profile/04257229613904922902noreply@blogger.com0